Kamis, 16 Juni 2011

Today is a gift. That's why they call it the present

Many people will walk in and out of your life,
but only true friends leave footprints in your heart.
To handle yourself, use your head; to handle others, use your heart.
Anger is only one letter short of danger.

If someone betrays you once, it is his fault;
if he betrays you twice, it is your fault.

Great minds discuss ideas; average minds discuss events;
small minds discuss people.

He who loses money, loses much;
he who loses a friend, loses much more; he who loses faith, loses all.

Beautiful young people are accidents of nature,
but beautiful old people are works of art.

Learn from the mistakes of others.
You can’t live long enough to make them all yourself.

Friends, you and me. . . you brought another friend. . .
and then there were three. . .
we started our group. . .
our circle of friends. . .
and like that circle. . .
there is no beginning or end. . .

yesterday is history.
Tomorrow is a mystery.
Today is a gift.
That is why they call it the present.

-Eleanor Roosevelt

Rabu, 15 Juni 2011

Pasar Gilingan

Heuhmmm mungkin bagi beberapa masyarakat asli Solo sudah tidak asing dengan sebuah pasar malam yang sering dikenal dengan nama Pasar Gilingan.


Pasar ini terletak sebelah timur stasiun Solo Balapan. Perbedaan dari pasar ini dengan pasar umumnya yaitu bisa dikatakan pasar ini black market tradisional. Di pasar ini di jual berbagai jenis barang baru, barang bekas, barang batangan (barang tanpa surat resmi), dan beberapa mungkin diantaranya ada yang bilang kadang barang ilegal. Contoh beberapa barang yang dijual antara lain HP, baju, sepatu, dan lain-lain. Seperti yang sudah saya terangkan sebelumnya, pasar ini hanya buka di malam hari antara jam 19.00 s/d sebelum subuh. Tapi ada juga yang beberapa buka di siang hari. Mereka hanya menjual barang-barang mereka dengan beralaskan tikar dan cahaya lampu jalanan tanpa harus memikirkan sewa kios atau bayar listrik.


Gak banyak sich yang saya tahu juga soal pasar ini, hanya itu yang dijelaskan oleh Bapak saya saat mengantarkan saya ke stasiun semalam. :)

Senin, 13 Juni 2011

My Lovely Father... :)

Hooo.. liburan tiga hari di rumah,,, :), hanya memanfaatkan waktu sebaik mungkin bersama keluarga,^^.
Saya tiba di Solo pada hari sabtu pagi yang langsung saya habiskan waktu seharian untuk bermain dengan Yaya, walaupun saat itu saya sedang demam tapi saya tidak peduli dengan demam saya. :D. Pada malam harinya, malam minggu, saya jalan-jalan bersama Abang, adek, dan mbak calon ipar saya ke Ngarsopura. Sebelumnya kita makan malam dulu, hehe lumayan ditraktir Abang.. :D. Di Ngarsopuran kita hanya lihat-lihat doang sich, sembari menjadi banci foto di beberapa lokasi yang menurut kita menarik. hehehe

Lalu pada hari minggu nya, dari pagi sampai sore hanya di rumah, bantu ibu beres-beres rumah, maen dengan Yaya, dan tidur siang (hohoho, di rumah anginnya sejuk enak buat tidur, maklum di desa...:p). Sorenya adalah waktu kencan bersama Bapak... HOREEEEEEEEE... \(^0^)/
Berikut rute perjalanan kencan bersama Bapak,
14.00 - 14.30, Saya menemani Bapak ke proyek rumah yang sedang dibuat Bapak di Perumahan Gentan, Sukoharjo. Wahhhh,.. walau masih 40% rumah diselesaikan, saya bisa melihat bagusnya rumah itu nanti. Seperti biasa, karya-karya Bapak tidak diragukan lagi untuk saya hingga saat ini dan seterusnya. :)
Dalam hal ini, saya cukup iri dengan Bapak. Mengapa??? oke, saya ceritakan sedikit tentang Bapak saya yang tercinta ini. Walaupun beliau tidak mempunyai latar belakang akademik sebaik anak-anaknya, tetapi beliau mempunyai cita-cita dan bakat yang selalu membuat anak-anaknya bangga mempunyai orang tua seperti beliau. Bapak saya hanya tamatan Sekolah Dasar, hal ini dikarenakan tuntutan ekonomi keluarganya saat kecil dulu, sehingga sejak kecil Bapak saya selalu mempunyai mimpi untuk menyekolahkan anak-anaknya minimal sampai jenjang SMA. Alhamdulillah, hingga saat ini kami berusaha sebaik mungkin mewujudkan impian-impian Bapak tersebut. Sejak kecil, Bapak sudah harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya, termasuk menyekolahkan adik-adiknya, alhamdulillah adik-adik Bapak bisa bersekolah minimal jenjang SMP. Berbagai jenis pekerjaan dilakukan oleh Bapak saat itu, mulai dari jadi tukang jual kayu bakar, hingga buruh pabrik. Tapi, Bapak memang sebenarnya orang yang cerdas, sehingga selama dia kerja sebagai buruh pabrik, dia belajar tentang menggambar desain rumah, membuat perencanaan anggaran dari mandor-mandornya, sehingga akhirnya Bapak mulai menawarkan diri untuk menjadi pemborong bangunan. Sejak kecil saya paling sering diajak Bapak main ke tempat proyeknya, entahlah saya tidak tahu mengapa, tapi mungkin saya adalah anaknya Bapak yang paling betah dan paling tidak rewel setiap di ajak main ke proyek. :D
Gambar di atas adalah foto Bapak, Ibu, dan Yaya saat aqiqah... :)

Pada waktu saya kecil, Bapak mendapatkan pekerjaan untuk membuat beberapa rumah (termasuk Embarkasi Haji) sehingga kondisi keuangan keluarga kami tergolong berkecukupan. Akan tetapi kesuksesan tersebut hanya bertahan hingga saya duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar, hingga saya kelas 2 SMP Bapak harus menganggur dan melakukan pekerjaan serampangan yang penting keluarga bisa makan dan anak-anak tetap sekolah. Alhasil, keluarga kami terlilit banyak hutang saat itu, berbagai harta keluarga dengan terpaksa harus dijual, bahkan rumah saya pernah digadaikan, walau alhamdulillah dengan bantuan Mbah kakung, rumah saya tidak jadi digadaikan. Yang bisa saya lakukan saat itu hanya bisa membantu dengan mendapatkan beasiswa sebanyak-banyaknya yang mungkin dapat meringankan orang tua saya dengan tidak harus memikirkan biaya akademik saya. Hingga pada akhirnya saat saya kelas 3 SMP, orang tua saya mengajak diskusi anak-anaknya bahwa Bapak akan mencoba bisnis usaha kayu (membuat mebel seperti meja, kursi, almari, pintu, dan sebagainya). Walau kesuksesannya tidak seperti saat Bapak menjadi pemborong bangunan, akan tetapi setidaknya keluarga kami mempunyai rejeki yang jelas, dan mampu melunasi hutang sedikit demi sedikit hingga saat ini.
Sejak 1 tahun terakhir ini, sungguh rejeki Allah tidak disangka arah datangnya dari mana, tiba-tiba Bapak mendapatkan tawaran untuk mengerjakan beberapa proyek rumah, antara lain rumah Pak Dhe Sukino, rumah Mbak Riza, dan yang baru saja saya tengok hari ini yaitu rumah di Perumahan Gentan. Semangat dan jiwa Bapak saat muda dulu sangat terasa kembali oleh saya. Sedih dan senang saat melihat Bapak yang bekerja sangat keras, mulai dari harus menggambar desain rumah di malam hari, pergi ke proyek tiap pagi sampai sore, hingga kulit Bapak semakin hitam, ubannya telah bertambah banyak, dan sekarang ia mudah lelah. Yang bisa saya lakukan hanya mendoakan Bapak, belajar sebaik mungkin, membantu pekerjaan rumah, dan setiap Bapak pulang kerja walau hanya sekedar membuatkan teh hangat dan memijat kaki serta pundak Bapak, saya masih merasa kurang cukup membantu mengurangi beban-beban Bapak.
Bapak sangat pintar menggambar desain rumah, bahkan menurut saya tidak ada arsitek sehandal Bapak di mata saya. Lalu ini lah yang membuat saya iri, karena tanpa harus mempunyai latar belakang akademik yang tinggi, Bapak saya mempunyai bakat yang Wahhh, sementara saya masih belum jelas sebenarnya bakat apa yang saya miliki, sungguh kadang malu diri ini kepada Bapak. Tetapi hal ini membuat saya tidak pernah putus asa untuk terus mengolah diri saya, karena saya ingin seperti Bapak yang tidak pernah mati semangatnya. Yupz!!! \(^-^)/

14.30 - 16.30, saya dan Bapak jalan-jalan ke Matahari Singosaren untuk memperbaiki HP saya yang rusak, dan membeli HP baru. Sedikit sungkan sebenarnya meminta Bapak untuk membelikan saya HP, karena pengeluaran saya bulan ini cukup banyak karena saya harus magang di Jakarta dan membayar biaya kuliah sendiri (hiks, uang beasiswa sudah terpakai untuk semester kemarin... T_T), jadi saya memilih HP buatan China saja yang harganya tidak terlalu mahal, sementara HP saya diperbaiki untuk saya berikan ke adek saya yang sudah lama ingin sekali punya HP. Setidaknya bisa buat telpon dan sms. hehehe...:D

16.30 - 17.00, sebelum pulang kita mampir ke stasiun Solo Balapan dahulu untuk membeli tiket kepulangan saya ke Bandung besok selasa malam. Saya tobat naik kereta ekonomi Kahuripan karena pengalaman terakhir saya yang diinjak-injak oleh beberapa penumpang lain sebelumnya. Haduwh, berdobel-dobel rasa sungkan hari ini karena saya cukup memboroskan Bapak.. arrrrrrrghhhhhhh...

Seruuuu seharian jalan-jalan ama Bapak, selalu ada saja yang bisa membuat saya tertarik, :). Yang saya pelajari lagi hari ini adalah, bahwa Bapak saya benar-benar orang hebat, dan orang yang sangat saya cintai dan kagumi.. terima kasih Bapak, love you... :)

Jumat, 10 Juni 2011

Solve It..!!

Oke, saat ada masalah yang benar-benar sulit dipecahkan, bagi saya solusinya ada tiga...



1. Ignore it!!
LUPAKAN!!! Anggap masalah itu tak ada!














2. Help me!!
"I know that u can help me, help me please...", together we can, cause you are not alone...










3. Solve it!!
Tenangkan diri dulu, pecahkan, dan selesaikan bagian per bagian...

Kamis, 09 Juni 2011

Blood Type B

Kali ini kita bercerita tentang apa yang saya lakukan di awal liburan dulu yukkk.. ^^

Kemarin saya nonton dorama jepang judulnya "Blood Type", dorama ini berisi 4 kisah tentang wanita yang mempunyai golongan darah berbeda dan ingin menikah. Dorama ini seru deh, karena di awal cerita sebelumnya ditunjukin dulu sifat-sifat dari masing-masing karakter berdasarkan golongan darahnya, dan karena golongan darah saya B otomatis saya langsung lihat cerita tentang karakter yang bergolongan darah B. :p




Dari dorama itu sifat golongan darah B antara lain :
1. Their planning ability is excellent, the feasibility of these plans are rather poor
Heuhmm untuk sifat yang satu ini gimana ya...?! hehehe memang sich saya sering sekali punya ide gila, rencana-rencana yang teratur, tetapi entah kenapa saya agak sulit untuk mengeksekusinya.. -.-", masih untung kalo dijalanin tapi gagal di jalan, kadang malah batal dijalanin.. hehehe.




2. They stick to their own convictions, no matter what
Kalo yang ini, saya tidak tahu apakah memang karena efek golongan darah atau emang udah dari kecil diajarin seperti ama Ibu buat tetap jaga pendirian. :)
Jadi jangan kaget kalo saya memang agak sulit dinasehati ya.. :D


3. They don't listen to what others are saying
Hehehe agak nyambung kali ya ama sifat yang kedua di atas, maaf ya jika saya keras kepala.. >.< (sadar diri, :p) 4. For them, being werd is something good
Gak juga tuh, saya merasa diri saya gak aneh.. saya hanya merasa diri saya unik dan spesial, setidaknya itulah cara agar saya lebih menyukai diri saya sendiri. :)
5. Basically they want to be free
Kalo untuk usia sekarang sih emang mungkin belum ingin terikat (walau emang basic nya saya tidak suka diatur, tapi saya tetap penurut kok..hohoho). Saya pun juga ingin segera bertemu orang yang mampu memegang saya seperti orang tua saya. :)
(curcol..:D)


6. Full of vigorous curiosity
Okee, yang tidak bisa disangkal deh, udah banyak orang yang kesel karena saya sering tanya dan selalu ingin tahu hingga yang selalu keluar dari perkataan saya adalah "hah, ada apa?" atau "kenapa?"... XDDDD





7. Pretty straightforward
Yang ini sepertinya harus sedikit dikurangi, -.-", sifat "terlalu jujur" dan "blak-blakan" itu ternyata ada baik dan ada buruknya juga lho.. hehehe



8. After a blow they recover quickly
TEPAT SEKALI!!!.. saya kalo lagi down memang terpuruknya parah banget, bisa nangis berjam-jam atau mengurung diri atau gak mau ngomong sama orang lain, tapi setelah merasa semua cukup yasudah langsung kembali pulih seketika dan tertawa sesuka hati seolah-olah tidak punya masalah sebelumnya. :p
Paling lama kalau lagi bete gak nyampe seharian juga, paling kalo udah bangun tidur ni tubuh juga udah seger lagi.. :)
Saya bersyukur punya sifat ini, hohohoho.. ~(^o^)~


Tapi teman-teman, walau mungkin sebagian besar sifat di atas ada pada kita orang-orang yang bergolongan darah B, tapi tetap saja semua orang itu tidak sama. Kita harus lebih mengenal kelebihan dan kelemahan pada diri kita sendiri, dan cintai diri kita apa adanya. SEMANGAT! :)

Senin, 06 Juni 2011

Blue and white of love

Ku ucapkan beribu syukur kepada setiap ciptaan-Nya yang Indah.

Biru itu adalah samudra luas sebagai refleksi atas keinginan manusia tanpa batas.

Putih itu adalah hati setiap insan yang dipenuhi cinta dan sayang.

Engkau benar-benar ciptakan kesempurnaan dalam setiap keindahan.

Angin ini adalah penyejuk hati yang akan mendamaikan setiap jiwa.

Hijau alam sekitarku, pembawa kesegaran dan semangat dalam setiap langkah.

Aku mencintai setiap karunia-Mu, mereka menjaga hatiku untuk tetap selalu bahagia...

aku tak akan merasa kurang, karema aku tahu Engkau selalu memberikan lebih untukku.

Kupejamkan mata untuk menikmati setiap anugerah.

Terima kasih dan aku akan selalu bersyukur karena aku masih diberi kesempatan.

Minggu, 05 Juni 2011

Must Be Better..!!!

Teringat perkataan Ibu saya saat saya kelas 2 SMP dulu, dimana pada masa itu saya adalah anak yang sangat keras kepala dan tidak pernah mau mendengarkan pendapat orang lain, begitu egoisnya saya saat itu yang menganggap pemikiran-pemikiran saya sendiri lah yang benar, saya bahagia dan tersakiti oleh pemikiran-pemikiran itu sendiri.
Ibu saya berkata,

"ketika kamu bermimpi tataplah ke atas hingga kamu tidak mempunyai batas untuk bermimpi, tetapi ketika kamu berjalan maka lihatlah sekitarmu dan dibawahmu agar kamu terus bersyukur dan tak tersandung".

Kini saya sudah bukan lagi seorang Indah yang keras kepala dulu, karena senakal atau sebandel apapun saya waktu itu, saya akan mempraktekkan dengan baik nasehat dari Ibu. Dan saya bersyukur dengan perubahan yang terjadi pada saya hingga saat ini. Beberapa hari ini ada beberapa kejadian yang membuat saya mengingat kembali kata-kata Ibu itu.

"ketika kamu bermimpi tataplah ke atas hingga kamu tidak mempunyai batas untuk bermimpi,.."
Hal ini dikarenakan oleh kesibukan sebagai mahasiswa tingkat tiga yang di liburan akhir semester ini sudah mulai disibukkan dengan kegiatan magang atau kerja praktek (KP), dan yang paling diharapkan hampir semua mahasiswa ITB adalah tittle "Mahasiswa Berprestasi" yang diberikan pada mahasiswa tingkat tiga dan tingkat empat. Disamping perasaan ikut bahagia, saya mempunyai perasaan iri, saya benar-benar iri dengan bagaimana beberapa teman saya mendapatkan penempatan magang atau KP di tempat yang menurut saya bisa dibilang Wah!, dan saya iri dengan beberapa teman terdekat saya yang mendapatkan tittle "Mahasiswa Berprestasi" yang diberikan hampir hanya 1-2 orang dalam satu angkatan masing-masing fakultas/jurusan. Yang saya irikan disini adalah ingin sekali hati ini juga mendapatkan kesempatan itu, dan rasa iri ini justru memotivasi diri untuk terus menjadi diri yang lebih baik, dan terus berusaha mencapai mimpi-mimpi saya sendiri, seperti yang dikatakan oleh Ibu saya. Mimpimu adalah cerminan dirimu sendiri. Terima kasih untuk perasaan iri ini, karena membuat saya lebih terbuka untuk terus semangat meraih impian-impian saya. :)

Lalu kalimat yang kedua, ".....tetapi ketika kamu berjalan maka lihatlah sekitarmu dan dibawahmu agar kamu terus bersyukur dan tak tersandung". Kalimat ini adalah pelengkap ketika kita sedang dalam medan perjuangan menggapai mimpi-mimpi kita, dimana kita tidak boleh lupa tentang bagaimana perasaan rendah hati dan tidak congkak dalam melangkah, karena mereka yang selalu berjalan menatap ke atas mereka tidak akan tahu bahwa ada kerikil-kerikil tajam di bawah mereka. Kita harus berpikir out of the box dengan lebih memperperhatikan keadaan sekitar, menciptakan kesempatan seluas mungkin dan bisa menjadi manfaat untuk orang lain. Kita tak hidup sendiri. :)