Selasa, 15 Mei 2012

Your Future Painting

Tarik napas.. hembuskan... dan kembalilah tenang.. :)

Entah mengapa saat ini waktu berjalan terlalu cepat untukku, selalu ada perubahan rencana di setiap keadaan yang tak terduga dan ini semakin membuatku gusar.. aaargggh!! ingin sekali kuhentikan perputaran roda waktu ini, benar-benar sangat menghimpitku tetapi aku tetap selalu mencari kekuatan yang mampu menenangkanku dari semua tekanan ini.

Aku merasa waktu semakin terbatas, aku semakin terburu-buru dengan semua rencana-rencana di agenda kecilku itu. Ingin sekali semua mimpi itu segera terjadi, ingin sekali waktu-waktu itu segera datang, tapi aku tahu semua itu tak bisa terjadi dalam keadaan sekejap.

Bukan orang lain yang menuntutku, tapi pikiran-pikiranku sendiri yang berteriak padaku, "sekarang! harus sekarang!" aku tahu itu pemikiran bodoh, tetapi mengapa masih saja seperti ini?! astaghfirullah...

Apa yang akan terjadi di masa depan? aku tak tahu, karena selama ini masa depan yang kuinginkan hanyalah rangkaian harapan dan rencanaku. Dan begitu kenyataan memberikan rangkaian yang tak sesuai dengan yang kuharapkan mengapa sering kali membuatku kecewa?! Ah bodohnya aku.. jelas sekali rencana Allah pastilah lebih sempurna dari apa yang direncanakan umat-Nya.

Past Present Future Fine Art Print - Rollin Kocsis
Masa depan itu serupa dengan lukisan, dari sketsa yang telah Tuhan siapkan kemudian lukisan itu diperindah melalui tangan kita dengan perintah Tuhan.

Aku tak harus terburu-buru, karena tergesa-gesa hanya akan menghasilkan sebuah coretan dan bukan suatu lukisan yang indah. Akan selalu kusiapkan alat lukisku, dan aku akan melukis dengan penuh hati-hati dan teliti, percaya pada Tuhan bahwa Ia akan menuntun hati dan tanganku untuk membentuk sebuah lukisan terindah dalam hidupku. Akan terus kugerakkan tanganku uintuk bermain dengan warna dan berimaginasi sebebas-bebasnya hingga lukisanku menjadi lukisan terindah yang selalu menngukirkan senyuman ketika menatapnya. :)

Senin, 07 Mei 2012

Tetaplah Mekar Dengan Indah Laksana Bunga Teratai

Siang ini saya melarikan diri dari lab mikrobiologi dan menghabiskan waktu mengganggu teman saya yang sedang ngelab di lab farmakologi (a.k.a farmol), hehe bukan berarti saya gabut yaa... soalnya jadwal hari ini hanya pengamatan uji yang hanya butuh waktu 15 menit. Tetapi saya cukup senang setiap bertemu teman-teman saya, jujur setelah berhari-hari saya ngelembur di lab untuk mengejar data TA saya sangat rindu menghabiskan waktu bercanda dan bertukar berita bersama sahabat-sahabat saya, dan hari ini rindu itu telah cukup terobati. :)

Saat menemani teman saya ngelab di lab farmol, kebetulan sekali saya bertemu dengan kak Iman yang sedang melanjutkan studi S2/S3 (lupa) di lab farmol. Senang bisa berdiskusi dengan kak Iman, setidaknya saya semakin sadar bahwa ternyata secara teoritis saya belum cukup siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan saat saya sidang nanti. Fyuuuhh... harus belajar lebih banyak lagi nih dalam waktu kurang dari 1 bulan, bismillah.. BISA!! Ditengah-tengah serunya pembicaraan kami, terlontar nasehat menarik dari Kak Iman,
"Ndah, belajarlah dari sebuah bunga teratai, yang tetap tumbuh indah walau kau tahu betapa tak indahnya tempat dia tumbuh."
Ya, bunga teratai, salah satu dari berbagai bunga yang saya kagumi. Setiap melihat indahnya bunga tersebut ketika mekar saya tak pernah berhenti terkagum karena keindahannya. Akan tetapi saya lupa, makna bunga itu ternyata sangat kuat. Sebuah bunga cantik yang mampu tumbuh dengan indahnya walau kita tahu tempat tumbuhnya tidak di pot yang indah, tidak di taman yang rapi, tetapi di kolam yang penuh lumut dan airnya keruh. Keindahan bunga tersebut mampu memikat hati orang yang melihatnya dan melupakan betapa buruknya tempat dia tumbuh. Mungkin seperti itulah salah satu kepribadian yang harus kita miliki dan harus kita terapkan dalam kehidupan kita. Kita tidak seharusnya menyalahkan setiap kondisi ataupun keadaan yang terjadi di sekitar kita, karena kita mampu mekar dengan indahnya seperti bunga teratai jika kita benar-benar berusaha untuk memperindah diri kita dengan sebaik-baiknya kepribadian.

Dalam bahasa bunga sendiri, bunga teratai mempunyai arti kefasihan berbicara. Kita sering kali lupa bahwa cerminan pertama dari baik buruknya kepribadian kita adalah baik buruknya kita menggunakan kata-kata dalam keseharian kita. Ingatkah kalian dengan peribahasa lama, "mulutmu adalah harimaumu.."?, yups! dari setiap kata-kata yang kita ucapkan akan mampu mengangkat derajat kita dan orang-orang di sekitar kita, tetapi jika kita salah menggunakannya maka yang ada adalah sebuah kehancuran. Maka baik-baik lah kita menjaga setiap ucapan serta peringai kita, karena dalam diri kita tidak hanya terdapat kehormatan diri kita, melainkan kehormatan keluarga kita, saudara kita, sahabat kita, dan rekan-rekan kita. :)

Minggu, 06 Mei 2012

World Lupus Day


Alhamdulillah saya kembali belajar tentang sesuatu yang berharga kemarin. Pada hari sabtu, 5 Mei 2012 kemarin saya bersama beberapa rekan saya di farmasi mendapatkan satu kesempatan untuk ikut serta dalam salah satu kegiatan yang diselenggarakan Syamsi Dhuha Foundation (SDF). SDF merupakan salah satu yayasan yang bergerak khususnya dalam membantu memperjuangkan kesejahteraan sosial para odapus (orang penderita Lupus) agar tetap aktif dalam masyarakat dan sosialisasi mengenai peranan masyarakat terhadap para odapus tersebut. Pada hari sabtu kemarin merupakan acara puncak dari serangkaian acara yang dilaksanakan oleh SDF dalam rangka memperingati World Lupus Day. Sementara saya dan beberapa teman saya membantu sebagai LO dalam kegiatan tersebut. 

Sebelumnya, apakah teman-teman tahu tentang penyakit Lupus ini? baiklah, mungkin akan saya jelaskan sedikit secara singkat. Lupus merupakan penyakit autoimun yang merusak sistem imunitas dan mempengaruhi berbagai macam jaringan seperti kulit, sendi, jantung, darah, ginjal, dan otak. Pada penderita Lupus gangguan imunitasnya ditandai dengan antibodi yang tidak mampu membedakan antara zat asing dengan zat yg benar-benar dibutuhkan oleh tubuh, sehingga sering kali justru menyerang sel-sel yang dibutuhkan tubuh. Tingkat bahaya penyakit Lupus ini sudah bisa dikatakan setara menyerupai kanker. Gejala penyakit Lupus diantaranya seperti nyeri sendi tak kunjung sembuh, mudah lelah, muncul bekas luka di sekujur tubuh, pipi dan hidung menyerupai kupu-kupu (butterfly effect), anemia akut, sulit bernafas, sensitif cahaya matahari, dan sebagainya. Hampir 90% penderita Lupus adalah perempuan dan hingga saat ini tidak mudah untuk mendiagnosis penyakit Lupus. Akan tetapi penderita Lupus (odapus) yang diobati dengan baik maka akan mampu kembali tumbuh normal. Sementara pengobatan Lupus sendiri bisa menggunakan golongan obat-obatan seperti steroid, immunosuppresant, antimalarial (plaquenil), dan non-steroidal anti-inflammatories.

Acara ini dihadiri kurang lebih 90 odapus dan 300 peserta umum. Odapus yang hadir pun ada yang sudah dewasa dan ada pula yang masih anak-anak. Rangkaian acara dilaksanakan dari jam 6.30 - 12.00 WIB. Berbagai acara menarik disajikan dalam acara tersebut seperti senam pagi bersama, konsultasi kesehatan gratis, bazaar dan pameran kesehatan, talkshow Lupus, tari kupu-kupu Bali, paduan suara Cicendo, penyampaian penghargaan untuk writing competition hingga Research Sponsorship, dan berbagai acara menarik lainnya.

Melihat secara langsung semangat para odapus dan masyarakat yang peduli dengan Lupus membuat saya kembali belajar makna perjuangan. Mereka harus menyadari bahwa dalam tubuh mereka terjadi perlawanan yang secara perlahan-lahan dapat mematikannya. Walau mereka mengetahui kenyataan itu, tetapi saat acara berlangsung saya tidak melihat wajah sedih para odapus, melainkan saya melihat senyuman-senyuman manis di wajah mereka dengan semangatnya untuk terus meneriakkan "Never Give Up!". Kemarin adalah pertama kali dalam hidup saya bertemu secara langsung dengan para odapus, saya tidak mampu mendeskripsikan bagaimana perasaan saya saat itu, karena mereka tidak memberikan saya kesempatan untuk ber-empati kepada mereka melainkan saya merasa seolah-olah mereka mengajak saya untuk bergandengan tangan bersama dengan mereka dan mereka meyakinkan kepada saya bahwa mereka adalah bagian dari kehidupan saya, bagian yang belum saya kenal dan harus lebih saya kenal. Thanks Allah... saya kembali mengenal jiwa-jiwa hebat yang senantiasa mensyukuri berkah yang Engkau berikan kepadanya dan hati-hati yang selalu menguatkan langkah-langkah mereka. Semoga kita senantiasa dikuatkan dalam rangkulan tali persaudaraan dengan orang-orang di sekitar kita, amiin. :)