Rabu, 03 Oktober 2012

Ready For The Next Step!

Kalimat klasik yang sudah sering kita dengar, "manusia bebas berencana, tetapi hasilnya tetap Allah yang menentukan". Begitulah yang saya alami saat ini. Sungguh sempurna rencana hidup saya dahulu, lulus di bulan Juli sehingga bisa lanjut studi S2 di luar negeri. Dan semua itu rencana yang tidak semata-mata hanya wacana. Saya sudah berusaha ikut sidang di bulan Juli tetapi ternyata itu belum waktu yang tepat untuk saya lulus. Saya sudah apply beberapa beasiswa di luar negeri tetapi ternyata memang kesempatan untuk bisa ke sana tidak begitu mudah. Kembali ke topik pertama, ternyata Allah mempunyai rencana yang lebih indah daripada yang saya perkirakan. Ketika saya tidak dapat lulus bulan Juli, ternyata saya mempunyai banyak waktu untuk mengurusi keluarga saya yang lebih membutuhkan kehadiran saya di rumah saat itu. Dan ketika semua masa-masa sukar itu selesai, Allah membalas masa-masa itu dengan kebahagiaan yang selalu membuat saya tak henti-hentinya bersyukur. Di bulan ini Allah meluluskan saya benar-benar di waktu yang sangat tepat. Saya lulus di saat kondisi finansial keluarga saya sudah membaik, saya lulus saat adik saya sudah duduk di perguruan tinggi, saya lulus ketika kakak saya kembali mendampingi, saya lulus ketika saya sudah mendapat kepastian untuk langkah saya selanjutnya, dan saya lulus ketika kondisi fisik saya sangat sehat. Tapi kebahagiaan ini tetap ujian terbesar yang Allah berikan kepada saya. Bolehlah saya mencicipi manisnya, tetapi janganlah saya terlarut terlalu dalam. Sebagai manusia tentu saya ingin selalu bahagia, tetapi hidup ini hanya roda berputar, saya harus selalu siap kapanpun roda itu akan memposisikan dirinya di bawah kembali.

Alhamdulillah walaupun belum mendapatkan kesempatan untuk menikmati jenjang kuliah S2 saat ini, Allah memberi saya kesempatan untuk melanjutkan studi saya di Program Apoteker selama satu tahun ke depan. Saya tahu program ini pastinya lebih sulit dibandingkan dengan program S1, jadi mari kumpulkan semangat, siap melangkah dan pastikan tahun depan lulus dengan hasil yang maksimal! Bismillah, BISA!!! \(^o^)/

-Saya kuat bukan karena saya bangkit dari kondisi lemah, tetapi saya kuat karena saat saya lemah saya masih mampu untuk berusaha menjadi penguat orang lain hingga saya lupa kelemahan saya sendiri.-

Selasa, 02 Oktober 2012

Daddy Long Legs

Hey, did you know about "Daddy Long Legs"? Sepertinya istilah yang satu ini sudah tidak terlalu asing untuk beberapa orang. Untuk postingan malam ini sebenarnya saya ingin berbagi sedikit kebahagiaan dan rasa terima kasih. Alhamdulillah 26 September kemarin saya berhasil melewati masa sidang di Sekolah Farmasi ITB yang insya Allah acara wisudanya akan diselenggarakan 20 Oktober nanti. Yang pertama tentunya saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dilanjutkan kepada orang tua, keluarga, sahabat, dan teman-teman. Tapi di tengah-tengah orang yang telah saya sebutkan sebelumnya tak lupa tersisip terima kasih untuk para Daddy Long Legs saya. (^_^) Mengapa saya menggunakan kata "para"? tentunya karena Daddy Long Legs yang saya miliki jumlahnya lebih dari satu orang, hehe.

Buat yang belum tahu apa itu Daddy Long Legs,mungkin bisa sedikit saya jelaskan. Daddy Long Legs bisa dikatakan adalah istilah yang diberikan kepada seseorang yang tulus hati membantu orang lain dengan memberikan support baik finansial maupun yang non-finansial untuk tujuan membantu memperbaiki kehidupan pihak yang dibantu. Dalam kasus saya, para Daddy Long Legs saya tentunya adalah para donatur beasiswa pendidikan saya, dari SMP hingga saya menyelesaikan kuliah saat ini. Dengan bantuan mereka saya berhasil membuat impossible things menjadi possible things. Sejak SMP alhamdulillah bantuan dari para Daddy Long Legs tersebut sangat membantu orang tua saya untuk mendukung studi yang saya ambil. Allah memberikan rezeki kepada saya melalui tangan-tangan mereka. Bahkan hingga saat ini pun saya tidak pernah tahu seperti apa rupa beberapa di antara mereka. Jika boleh saya sebutkan satu persatu para Daddy Long Legs yang telah membantu kebutuhan finansial saya sejak SMP (tentunya ortu tetap no.1, hehe), saya berterima kasih sekali untuk dinas pendidikan kota Surakarta, dinas pendidikan nasional, Sampoerna Foundation, panitia SNMPTN, alumnus SMA saya, yayasan KSE, BBM, PPA, IA ITB, Wardah dan ortu sahabat saya (mereka minta dirahasiakan namanya). Tentunya juga yang mempunyai peran dukungan moral, terima kasih untuk bu Retno (guru BK saya saat SMA yang masih mendoakan dan selalu mendukung saya hingga saat ini) dan Abah Rahardjo (orang tua kedua saya di Bandung yang selalu mendoakan dan mengingatkan ibadah saya). Terima kasih semua... :')
Saya tahu benar bahwa rasa terima kasih tak cukup membalas kebaikan mereka semua. Tetapi yang saya sadari adalah tanggung jawab saya saat ini berasaskan pada hal berikut, 
"Masa kini dan masa depan saya tidak hanya mimpi saya seorang diri, ada harapan orang lain disana.., dan tentunya saya tak ingin hanya hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain, tapi saya mempunyai ekspektasi sendiri dan saya akan berusaha sebaik mungkin memenuhi ekspektasi tersebut serta memberikan hasil yang terbaik yang mampu membahagiakan orang lain." 
Saya tahu, harapan para Daddy Long Legs saya hanya satu, "jadilah manusia yang berguna untuk Tuhan, orang tua, bangsa dan negara..". Mungkin kesannya idealis, tetapi menurut saya itu bukan suatu idealisme melainkan suatu keharusan sebagai umat manusia. Karena Allah sudah membekali kita dengan otak dan hati. Semoga suatu saat saya juga bisa memberikan manfaat kepada orang lain seperti para Daddy Long Legs saya, amiin. Menerima ketulusan itu lebih mudah daripada memberikan ketulusan, sungguh hebat bagi mereka yang selalu menebar ketulusan bagi siapapun tanpa mengenal harta, tahta, dan martabat. :)


Bismillah.. perjalanan ini masih panjang, tetap semangat dan harus semakin bijak. amiin.. \(^_^)/