Minggu, 12 Mei 2013

Kantor Pos Indonesia


Hari ini mendung, hening dan hanya diramaikan dengan suara TV di kamar saya. Tontonan yang ditayangkan pun cukup monoton, akhirnya saya menikmati iklan-iklan yang lewat. Sekian banyak iklan ditayangkan, tetapi yang membuat saya tertarik adalah iklan tentang Kantor Pos Indonesia. Wah, iklan ini membuat saya mengenang betapa berartinya kantor pos buat saya. :)

Saya pertama kali mengunjungi kantor pos adalah saat kelas 1 SMP. Kantor pos terdekat dari rumah saya jaraknya 5 km, sehingga saat SMP lah saya baru mengenal kantor pos karena saya sekolah di Solo. Tahukah teman-teman apa saja pelayanan yang diberikan di kantor pos? Banyak, tetapi berikut beberapa pengalaman saya bersama kantor pos.

1. Wesel
Saat saya SMP saya belum mengenal tentang bank, rekening, ataupun ATM. Oke, saya memang agak lemot untuk urusan update perkembangan teknologi dan ekonomi sampai sekarang, haha. Akhirnya satu-satunya cara transfer beasiswa dari pemerintah saat saya SMP dilakukan menggunakan wesel pos. Itulah pertama kali saya menggunakan jasa kantor pos, hohoho. Selain dana beasiswa, saya juga terima wesel untuk setiap hadiah lomba yang saya peroleh atau kiriman dari saudara di luar pulau Jawa.

2. Surat menyurat
Saya memulai hobbi menulis saya sejak SMP. Sesuai saran guru saya yang menyuruh saya mencoba menulis artikel di koran, akhirnya untuk pertama kalinya saya menggunakan jasa kirim surat melalui kantor pos untuk mengirim tulisan saya ke media. Saat itu pula saya pertama kali melihat bentuk asli sebuah perangko, haha. Seterusnya hingga saat ini, jasa surat menyurat masih sering saya gunakan, tetapi tetap hanya sebatas untuk lomba atau urusan dinas. Dulu saya pernah ingin mencoba mempunyai sahabat pena, tetapi niat itu saya urungkan.

3. Paket
Saya pertama kali menggunakan jasa pengiriman paket melalui kantor pos adalah sejak saya tinggal di Bandung. Selama 4,5 tahun di Bandung saya selalu menerima paket dari orang tua saya melalui kantor pos. Walaupun banyak jasa pengiriman yang sudah mulai berkembang, tetapi orang tua saya belum mau beralih dari kantor pos. Entah karena alasan kurang tahunya tentang jasa pengiriman yang lain atau mungkin memang sudah nyaman dengan pelayanan dari kantor pos.

4. Pembayaran rekening listrik
Saya baru mengenal dan menggunakan jasa pembayaran rekening listrik melalui kantor pos adalah saat saya pindah ke kost saya saat ini, tepatnya saat saya kuliah semester 6. Salah satu aturan di kost saya adalah penggiliran bendahara tiap bulannya yang bertanggung jawab mengatur uang kas kost termasuk membayar listrik bulanan, so akhirnya saya dapat kesempatan untuk menggunakan jasa yang satu ini... fufufu~~

Masih banyak jasa kantor indonesia yang bisa kita nikmati, tetapi mungkin hanya itu sedikit pengalaman saya bersama kantor pos. Satu hal yang saya yakini, dengan berkembangnya teknologi saat ini, saya sangat respect dengan kemampuan kantor pos yang masih bertahan. :)

Citra, My Beloved Sister

Aku sangat merindukan adikku yang satu ini. Namanya Citra Dewi, panggilannya Cicit, tetapi aku sering memanggilnya Cicot, SingShot, SingShotThotDhot sejak kecil, Haha... aku akan memanggilnya “Nduk” saat aku sedang butuh bantuan. Aku dan adikku hanya selisih usia 4 tahun, dan kami lahir di bulan yang sama. Kami bukan kakak-adik yang baik, kami sering berantem, kami sering berebut perhatian ibu kami, dan kami sama-sama keras kepala. Tetapi dia adikku, adik kesayanganku yang sudah menemaniku selama 18 tahun dan seterusnya dalam kehidupanku. Kami bukan kakak-adik yang baik, tapi kami adalah sahabat yang baik, dan mungkin tidak ada sahabat terbaik selain adikku dalam kehidupanku. Aku punya temperamen yang cukup tak terkontrol. Suatu saat aku mudah sekali bahagia, suatu saat aku mudah sekali marah, suatu saat aku mudah sekali pengertian, tetapi juga suatu saat aku mudah sekali menjadi egois. Tetapi disana ada satu orang yang mengertiku setelah ibuku, yaitu adikku. Aku merasa beruntung memilikinya sebagai adikku, ia yang selalu sabar dengan amarahku, yang mau mendengarkan tangisanku, yang mau bermain denganku, yang ikut berbahagia bersamaku, seorang adik yang membutuhkan keberadaanku disampingnya. 

Jarak umur kami yang dekat sering kali membuat kami bertukar peran, terkadang dia lebih dewasa daripada aku karena sifatku yang sering kali kekanak-kanakkan. Aku senang saat ia selalu membutuhkanku dalam kehidupannya. Aku senang saat ia membuka hatinya untukku, bercerita tentang semua mimpi-mimpinya, bercerita tentang apa yang membuatnya bahagia, apa yang membuatnya sedih, dan apa yang membuatnya khawatir. Adikku bukan tipe orang yang terbuka pada semua orang, dia lebih tertutup dibandingkan aku yang sangat ekspresionis. Adikku merupakan salah satu dari sekian banyak alasanku berjuang dalam medan perang saat ini. Terkadang adikku sering kali mengenyampingkan keinginannya dan memprioritaskan kebutuhan orang lain, sedangkan aku selalu berprinsip bahwa aku harus mendapatkan kedua-duanya yaitu keinginanku dan kebutuhan orang lain disekitarku. Melihatnya yang mudah sekali menyerah seperti itu membuatku ingin melakukan berbagai hal yang dapat mengganti setiap hal ia korbankan, aku ingin memberinya kebahagiaan yang pantas ia dapatkan. Tak pernah ada rahasia antara aku dan adikku, dan karena keberadaan adikku aku tak pernah merasa kesepian. Aku pun berharap adikku merasakan hal yang sama seperti itu, bahwa dengan keberadaanku ia tak akan pernah kesepian. 



Yups, kami bukan kakak-adik yang hidup dalam kedamaian, karena hidup kami penuh keramaian. Hidup kami yang dihiasi pertengkaran, perbedaan pendapat, tangisan dan amarah tetapi diperindah dengan pengertian, senyuman, dan kasih sayang. 

Untuk adikku Cicit.. terima kasih menjadi sahabat terbaikku.... :)

Kamis, 02 Mei 2013

Impian Mereka Untuk Indonesia


Selamat Hari Pendidikan Indonesia!!!!
Apa yang spesial di hari ini? sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada kegiatan sehari-hari saya. Saya tetap sarapan pagi dengan roti dan teh hangat, saya tetap kuliah 6 jam, dan saya tetap beraktivitas sama seperti hari biasa. Oops!! tetapi bukan tentang saya yang ingin saya tulis kali ini.

Seminggu kemarin, dari tanggal 22-29 April, saya ikut berpartisipasi dalam program penulisan buku "Sekolah Dambaanku" dari YouthESN. Program ini menghimpun pendapat dari seluruh siswa di Indonesia tentang sekolah idaman mereka, dari SD, SMP, hingga SMA. Akhirnya, seminggu penuh kemarin saya habiskan untuk berkeliling ke sekolah-sekolah di wilayah Bandung timur dan utara untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan anak-anak tersebut. Setiap anak mempunyai pandangan yang berbeda tentang sekolah idaman mereka. Satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah sistem pendidikan Indonesia masih lah jauh dari kata sempurna. Bahkan terlalu banyak untuk saya sebutkan disini. Tapi wahai para pemimpin bangsa, para pendidik putra bangsa, dan para penggerak, ketika saya bertanya kepada mereka, "apa harapan kalian untuk pendidikan Indonesia?", dengan polos dan semangatnya mereka menjawab,
"Semoga pendidikan kita bisa terus maju kak.."
"Kak, katanya dulu Indonesia pintar ya? banyak negara luar belajar ke Indonesia.. sekarang masih pintar kan kak?"
"Kak, saya tak suka menyontek.. tetapi kenapa teman-teman suka menyontek? semoga gak ada yang menyontek lagi kak.."
"Kak, kalo saya jadi menteri pendidikan, saya mau buat Indonesia jadi juara!"
"Kak, saya mau jadi guru yang bisa mendidik murid-murid yang membanggakan.."
Dan sebagainya...
Selamat hari pendidikan, mari bermimpi, mari membantu, dan mari memperjuangkan kemajuan pendidikan Indonesia! :)