Jumat, 14 Maret 2014

I Wanna Go With You

Hal terbaik pagi ini, me: "Pak, genduk mau izin pergi ke XXXXX 3 hari yaa...", and my dad said, "Oke.. eh, Bapak boleh ikut gak? Bapak juga pengen jalan-jalan...". Hahaha.. jadi sadar udah keseringan ngebolang kesana kemari sendirian ampe lupa kapan terakhir perjalanan jauh berdua ama Bapak.. :')

Selasa, 11 Maret 2014

A Million Reasons To Smile

Apa yang ingin saya ceritakan kali ini? Sejujurnya saya bingung bagaimana cara yang tepat untuk berbagi perasaan saya saat ini. Bahkan tulisan ini sudah saya coba berkali-kali tulis dari kemarin, tetapi langsung saya hapus karena saya tak tahu bahasa yang tepat untuk mengungkapkan perasaan saya. Apa yang harus saya ungkapkan kali ini? Euhmmm baiklah, saya coba dengan kalimat sederhana terlebih dahulu saja kalo begitu.

Quote favorit saya dari dulu hingga kini adalah,Enjoy your life, no matter how hard it may seem. When life gives you a thousand reasons to cry, show the world you have a million reasons to smile.. Yups, a million reasons to smile. Adakah yang pernah bilang atau mengalami hidup yang selalu bahagia tanpa pernah mengalami kesedihan? Sayangnya, jika ada yang bilang atau mengalaminya maka bisa dipastikan hal itu tidaklah mungkin. Karena semua yang terjadi di dunia ini berjalan dengan seimbang, termasuk emosi manusia. Begitu pula dengan hidup saya, ada saat-saat dimana saya jatuh dan sedih, tetapi ada pula saat-saat dimana saya bahagia berbunga-bunga. Kata orang tua, “saat sedih maupun senang, kita harus senantiasa mensyukurinya..”. Mewujudkan rasa syukur saat kita bahagia tentunya sangatlah mudah, tetapi bagaimana cara mewujudkan rasa syukur saat sedih? Menurut saya salah satu caranya adalah dengan menemukan ‘sejuta alasan untuk tersenyum’ yang kita miliki.

Saat kesedihan-kesedihan itu datang, saya selalu berusaha menemukan alasan-alasan untuk tetap tersenyum. Mulai dari mendekatkan diri dengan Allah, mengingat keluarga tercinta yang saya miliki, mencari support dari sahabat dan teman-teman saya, dan berbagai alasan lain. Tetapi ada hal menarik yang menjadi alasan baru saya untuk senantiasa semangat dan tersenyum dalam sebulan terakhir ini. Yaitu para pasien-pasien saya, orang-orang yang cukup baru saya kenal dalam hidup saya. 

Dulu, saat saya sedih sering kali saya menghabiskan waktu satu atau dua hari mengurung diri untuk menenangkan diri. Tetapi sebulan terakhir ini ceritanya berbeda. Tidak hanya didasarkan karena tanggung jawab pekerjaan dan kewajiban saya terhadap pasien-pasien saya tiap hari yang membuat saya tidak memiliki waktu untuk mengurung diri, tetapi semakin lama saya menjalaninya, saya mempunyai kebutuhan pribadi dari hasil interaksi dengan pasien saya. Pasien yang datang tiap hari dengan berbagai macam keluhan, berbagai usia, berbagai karakter, membuat saya belajar banyak hal. Profesi saya tidak hanya sekedar mengetahui penyakit dan obatnya, tetapi mempelajari setiap perkembangannya yang variatif pada pasien saya dan senantiasa merangsang diri untuk belajar lebih banyak hal lagi. Profesi saya tidak hanya sekedar mendengar keluhan, tetapi mencoba mengerti keluhan-keluhan mereka, ikut ber-empati dan ikut membantu mencari solusi yang tepat akan keluhan-keluhan mereka. Profesi saya tidak hanya sekedar memberi saran, tetapi tahu cara komunikasi yang tepat menyampaikan saran-saran itu dengan bahasa yang baik dan mudah untuk mereka mengerti. Profesi saya tidak hanya berwajah manis, tetapi senantiasa memberikan wajah yang ramah, positif, dan menyegarkan untuk menularkan semangat kepada para pasien. Profesi saya tidak hanya hubungan antara apoteker dan pasiennya, tetapi sebuah interaksi manusia yang bersahabat. Sebuah profesi yang tak menuntut, tetapi membuat saya sadar secara otomatis bahwa saya harus senantiasa menjaga semangat dan senyum saya bukan hanya untuk diri saya, melainkan juga untuk pasien-pasien saya. Berbagai cerita dan keluhan yang mereka alami, sering kali membuat saya kembali teringat dan tersadar akan berbagai keberuntungan kecil yang saya miliki dan sempat saya lupakan. Terima kasih untuk pasien-pasien saya, karena mereka membuat hidup saya berjalan dengan penuh semangat dan positif walau saat saya sedih sekalipun. Terima kasih... terima kasih sudah menjadi bagian dalam ‘sejuta alasan saya untuk tetap tersenyum’. J

Minggu, 02 Maret 2014

Pompa Air Mati!!!!

Sore ini saat saya pulang ke kost,
Teman kost: "Mbak Indah, air kamar mandi gak nyala dari tadi siang, yang nyala cuma air di tempat cucian.."
Me : "Oke, saya tanya ibu kost dulu.." (langsung SMS ibu kost tapi sayangnya balasan SMS tak kunjung datang.) 
Karena berpikir sepertinya ibu kost tidak akan bisa segera ke TKP, maka langsung dicarilah inisiatif alternatif untuk menyelesaikan masalah ini. (Sebenarnya lebih karena udah keburu pengen mandi gara-gara Semarang hari ini panasnya minta ampun). Akhirnya inisiatif yang muncul adalah memindahkan air dari tempat cucian ke kamar mandi pake ember. Setelah 7 kali mondar mandir mindahin air pake ember hingga kamar mandi penuh eh tiba-tiba ibu kost muncul di TKP. Lalu dibenerin lah segera itu pompa air, dan air kembali mengalir. Jreeeng jreeeng jreeeng~~ lalu buat apa aku tadi mindahin air pake ember??? (-_____-") hahaha yasudah lah untung-untung otot tangan jadi kekar kayak Ade R*i... :))

Agak miripkah cerita ini seperti perjuangan Siti Hajar yang lari bolak-balik dari bukit Shafa ke Marwah untuk mencari air?? yahh agak mirip emang (sama-sama mondar-mandir 7 kali, sama-sama untuk mencari air), hanya saja skalanya sangat amat lebih kecil sekali. Hahaha