Kamis, 03 Juli 2014

Demi Yang Tercinta

Hai kawanku, apakah di sekitar rumah kalian ada lembaga pelayanan kesehatan seperti puskesmas, apotek, klinik, atau mungkin rumah sakit? Berapa menit kah atau mungkin berapa jam waktu yang kalian butuhkan dari rumah untuk ke sana saat berobat? Saya yakin buat kalian yang tinggal di daerah perkotaan tentunya sangatlah mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kapan pun kalian membutuhkan karena banyak lembaga pelayanan kesehatan bertaburan di sana, banyak praktisi kesehatan (dokter, bidan) yang bahkan adalah tetangga kalian sendiri, dan banyak apotek dimana kalian bisa memperoleh obat bebas dengan mudah. Tapi kawanku, kali ini aku ingin berbagi sedikit cerita tentang mereka masyarakat Taman Nasional Gunung Palung yang tidak mendapatkan keberuntungan seperti yang kalian nikmati di kota sana.

Tidak hanya satu atau dua kali pasien dari daerah sekitar Taman Nasional Gunung Palung datang ke klinik kami dengan cerita yang sama. Cerita apa? yaitu cerita tentang bagaimana dan berapa lama jarak serta waktu yang harus mereka tempuh untuk bisa memperoleh pengobatan di klinik kami. Bukan setengah atau satu jam perjalanan yang harus mereka tempuh dari rumah ke klinik kami, tetapi lima hingga delapan jam perjalanan. Bahkan ada yang harus berangkat di hari sebelumnya dan baru bisa berobat di hari berikutnya. Cerita pun tak berhenti hanya di situ saja. Lamanya waktu dan jarak tidak hanya satu-satunya kendala yang harus mereka hadapi. Kondisi permukaan jalan yang tak rata, berbukit, becek, dan berbatu sering kali menjadi kendala apalagi saat hujan. Mau tidak mau, suka tidak suka, walau harus menempuh perjalanan yang lama dan rute yang berbahaya, mereka tetap harus menempuhnya agar keluarga tersayang mereka segera sembuh dan bisa kembali menikmati waktu bersama keluarga.

Beberapa waktu yang lalu jumlah pasien rawat inap di klinik kami tiba-tiba meningkat di luar hari biasanya. Kebutuhan akan cairan infus terutama metronidazole pun ikut meningkat. Saat itu hanya tersisa beberapa botol infus metronidazole di klinik kami. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kami pun segera menghubungi beberapa distributor obat tetap kami apakah persediaan obat tersebut masih ada. Sayang, ternyata distributor tetap kami pun juga kehabisan obat tersebut. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari di beberapa apotek di Ketapang. Ada beberapa apotek yang punya, tetapi kami kembali dihadapkan pada suatu masalah, yaitu untuk membeli obat di apotek tersebut kami harus datang sendiri ke Ketapang. Perjalanan dari klinik kami ke Ketapang membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih. Saat itu tiga mobil utama di klinik kami sedang tidak ada di tempat karena digunakan untuk kegiatan lain sehingga kami bingung bagaimana cara membeli obat tersebut. Akhirnya kami pun membicarakan kondisi tersebut kepada keluarga pasien untuk sama-sama mencari jalan keluar. Dari pihak keluarga pasien akhirnya memutuskan mereka lah yang akan pergi ke Ketapang untuk membeli infus metronidazole tersebut. Perjalanan pulang-pergi dari klinik ke Ketapang lalu kembali lagi ke klinik membutuhkan waktu kurang lebih 5-6 jam. Dengan mengabaikan rasa khawatir, jauhnya perjalanan,dan hujan deras yang menerpa mereka melakukan segala hal yang bisa diberikan untuk menyelamatkan anggota keluarganya. Semuanya hanya demi mereka yang tersayang.

Cerita-cerita ini hanyalah satu dari sekian banyak cerita perjuangan betapa hebatnya perjuangan yang sering dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita untuk mereka yang dicintainya. Satu hal yang sangat saya sadari adalah, cara terbaik mengekspresikan cinta adalah tidak dengan harta kekayaan tetapi dengan ketulusan hati untuk menjaga mereka yang tercinta selalu berada dalam hati kita, dekat kita, dan memberikan mereka sebuah kebahagiaan karena menjadi bagian dalam hidup kita.

Ramadhan tahun ini adalah ramadhan ke-enam kembali saya tidak menikmati waktu bersama keluarga besar saya. Semoga semua orang yang saya cintai senantiasa didekatkan pada kebaikan dan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang sekitarnya, karena yang bisa saya lakukan untuk orang-orang yang saya cintai jauh di sana adalah tak henti-hentinya mendoakan dan mencintai mereka. I miss you Mom..