Senin, 13 Juni 2011

My Lovely Father... :)

Hooo.. liburan tiga hari di rumah,,, :), hanya memanfaatkan waktu sebaik mungkin bersama keluarga,^^.
Saya tiba di Solo pada hari sabtu pagi yang langsung saya habiskan waktu seharian untuk bermain dengan Yaya, walaupun saat itu saya sedang demam tapi saya tidak peduli dengan demam saya. :D. Pada malam harinya, malam minggu, saya jalan-jalan bersama Abang, adek, dan mbak calon ipar saya ke Ngarsopura. Sebelumnya kita makan malam dulu, hehe lumayan ditraktir Abang.. :D. Di Ngarsopuran kita hanya lihat-lihat doang sich, sembari menjadi banci foto di beberapa lokasi yang menurut kita menarik. hehehe

Lalu pada hari minggu nya, dari pagi sampai sore hanya di rumah, bantu ibu beres-beres rumah, maen dengan Yaya, dan tidur siang (hohoho, di rumah anginnya sejuk enak buat tidur, maklum di desa...:p). Sorenya adalah waktu kencan bersama Bapak... HOREEEEEEEEE... \(^0^)/
Berikut rute perjalanan kencan bersama Bapak,
14.00 - 14.30, Saya menemani Bapak ke proyek rumah yang sedang dibuat Bapak di Perumahan Gentan, Sukoharjo. Wahhhh,.. walau masih 40% rumah diselesaikan, saya bisa melihat bagusnya rumah itu nanti. Seperti biasa, karya-karya Bapak tidak diragukan lagi untuk saya hingga saat ini dan seterusnya. :)
Dalam hal ini, saya cukup iri dengan Bapak. Mengapa??? oke, saya ceritakan sedikit tentang Bapak saya yang tercinta ini. Walaupun beliau tidak mempunyai latar belakang akademik sebaik anak-anaknya, tetapi beliau mempunyai cita-cita dan bakat yang selalu membuat anak-anaknya bangga mempunyai orang tua seperti beliau. Bapak saya hanya tamatan Sekolah Dasar, hal ini dikarenakan tuntutan ekonomi keluarganya saat kecil dulu, sehingga sejak kecil Bapak saya selalu mempunyai mimpi untuk menyekolahkan anak-anaknya minimal sampai jenjang SMA. Alhamdulillah, hingga saat ini kami berusaha sebaik mungkin mewujudkan impian-impian Bapak tersebut. Sejak kecil, Bapak sudah harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya, termasuk menyekolahkan adik-adiknya, alhamdulillah adik-adik Bapak bisa bersekolah minimal jenjang SMP. Berbagai jenis pekerjaan dilakukan oleh Bapak saat itu, mulai dari jadi tukang jual kayu bakar, hingga buruh pabrik. Tapi, Bapak memang sebenarnya orang yang cerdas, sehingga selama dia kerja sebagai buruh pabrik, dia belajar tentang menggambar desain rumah, membuat perencanaan anggaran dari mandor-mandornya, sehingga akhirnya Bapak mulai menawarkan diri untuk menjadi pemborong bangunan. Sejak kecil saya paling sering diajak Bapak main ke tempat proyeknya, entahlah saya tidak tahu mengapa, tapi mungkin saya adalah anaknya Bapak yang paling betah dan paling tidak rewel setiap di ajak main ke proyek. :D
Gambar di atas adalah foto Bapak, Ibu, dan Yaya saat aqiqah... :)

Pada waktu saya kecil, Bapak mendapatkan pekerjaan untuk membuat beberapa rumah (termasuk Embarkasi Haji) sehingga kondisi keuangan keluarga kami tergolong berkecukupan. Akan tetapi kesuksesan tersebut hanya bertahan hingga saya duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar, hingga saya kelas 2 SMP Bapak harus menganggur dan melakukan pekerjaan serampangan yang penting keluarga bisa makan dan anak-anak tetap sekolah. Alhasil, keluarga kami terlilit banyak hutang saat itu, berbagai harta keluarga dengan terpaksa harus dijual, bahkan rumah saya pernah digadaikan, walau alhamdulillah dengan bantuan Mbah kakung, rumah saya tidak jadi digadaikan. Yang bisa saya lakukan saat itu hanya bisa membantu dengan mendapatkan beasiswa sebanyak-banyaknya yang mungkin dapat meringankan orang tua saya dengan tidak harus memikirkan biaya akademik saya. Hingga pada akhirnya saat saya kelas 3 SMP, orang tua saya mengajak diskusi anak-anaknya bahwa Bapak akan mencoba bisnis usaha kayu (membuat mebel seperti meja, kursi, almari, pintu, dan sebagainya). Walau kesuksesannya tidak seperti saat Bapak menjadi pemborong bangunan, akan tetapi setidaknya keluarga kami mempunyai rejeki yang jelas, dan mampu melunasi hutang sedikit demi sedikit hingga saat ini.
Sejak 1 tahun terakhir ini, sungguh rejeki Allah tidak disangka arah datangnya dari mana, tiba-tiba Bapak mendapatkan tawaran untuk mengerjakan beberapa proyek rumah, antara lain rumah Pak Dhe Sukino, rumah Mbak Riza, dan yang baru saja saya tengok hari ini yaitu rumah di Perumahan Gentan. Semangat dan jiwa Bapak saat muda dulu sangat terasa kembali oleh saya. Sedih dan senang saat melihat Bapak yang bekerja sangat keras, mulai dari harus menggambar desain rumah di malam hari, pergi ke proyek tiap pagi sampai sore, hingga kulit Bapak semakin hitam, ubannya telah bertambah banyak, dan sekarang ia mudah lelah. Yang bisa saya lakukan hanya mendoakan Bapak, belajar sebaik mungkin, membantu pekerjaan rumah, dan setiap Bapak pulang kerja walau hanya sekedar membuatkan teh hangat dan memijat kaki serta pundak Bapak, saya masih merasa kurang cukup membantu mengurangi beban-beban Bapak.
Bapak sangat pintar menggambar desain rumah, bahkan menurut saya tidak ada arsitek sehandal Bapak di mata saya. Lalu ini lah yang membuat saya iri, karena tanpa harus mempunyai latar belakang akademik yang tinggi, Bapak saya mempunyai bakat yang Wahhh, sementara saya masih belum jelas sebenarnya bakat apa yang saya miliki, sungguh kadang malu diri ini kepada Bapak. Tetapi hal ini membuat saya tidak pernah putus asa untuk terus mengolah diri saya, karena saya ingin seperti Bapak yang tidak pernah mati semangatnya. Yupz!!! \(^-^)/

14.30 - 16.30, saya dan Bapak jalan-jalan ke Matahari Singosaren untuk memperbaiki HP saya yang rusak, dan membeli HP baru. Sedikit sungkan sebenarnya meminta Bapak untuk membelikan saya HP, karena pengeluaran saya bulan ini cukup banyak karena saya harus magang di Jakarta dan membayar biaya kuliah sendiri (hiks, uang beasiswa sudah terpakai untuk semester kemarin... T_T), jadi saya memilih HP buatan China saja yang harganya tidak terlalu mahal, sementara HP saya diperbaiki untuk saya berikan ke adek saya yang sudah lama ingin sekali punya HP. Setidaknya bisa buat telpon dan sms. hehehe...:D

16.30 - 17.00, sebelum pulang kita mampir ke stasiun Solo Balapan dahulu untuk membeli tiket kepulangan saya ke Bandung besok selasa malam. Saya tobat naik kereta ekonomi Kahuripan karena pengalaman terakhir saya yang diinjak-injak oleh beberapa penumpang lain sebelumnya. Haduwh, berdobel-dobel rasa sungkan hari ini karena saya cukup memboroskan Bapak.. arrrrrrrghhhhhhh...

Seruuuu seharian jalan-jalan ama Bapak, selalu ada saja yang bisa membuat saya tertarik, :). Yang saya pelajari lagi hari ini adalah, bahwa Bapak saya benar-benar orang hebat, dan orang yang sangat saya cintai dan kagumi.. terima kasih Bapak, love you... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar