Senin, 09 April 2012

Motivasi Diri


Siapa bilang anak farmasi mainannya cuma ama obat-obatan?? nooo.. tidak kawan-kawan, disini saya juga belajar tentang ilmu psikologi. :D Hari ini di kuliah Psikologi dan Komunikasi kami membahas tentang motivasi negatif dan positif, setelah seminggu sebelumnya kita juga membahas tentang emosi negatif dan positif.

Teman-teman tentunya tidak asing dengan apa sich itu motivasi? yupz, mungkin kita dapat menjelaskannya dengan contoh-contoh yang sederhana, tetapi mungkin secara harfiah dapat saya definisikan motivasi adalah suatu pengantar atau trigger untuk mencapai suatu tujuan dari kebutuhan yang dimiliki seseorang. Haduwh malah ribet gitu ya kalo didefinisikan, hehe. Jadi motivasi itu akan muncul jika seseorang mempunyai goal tertentu dari kebutuhan yang ia miliki saat itu. Seperti yang disebutkan sebelumnya, motivasi ini sendiri bisa bersifat positif maupun negatif. Nah lhooo.. bedanya apa donk? kita langsung ke contoh saja ya.. 
Untuk motivasi negatif yang berasal dari diri sendiri dapat kita contohkan misalnya seseorang yang mudah sekali minder, tidak yakin dengan kemampuannya sendiri, kurangnya minat bahkan tidak ada semangat untuk berjuang, dan sejenisnya. Tapi motivasi negatif juga bisa berasal dari orang lain, misalnya tidak adanya dukungan maupun kesempatan yang diberikan kepada orang lain sehingga tidak mampu memotivasi orang tersebut agar lebih berusaha mencapai tujuan yang diharapkan. Sementara motivasi positif cukup bisa kita contohkan dengan kasus saya waktu kecil saat ayah saya menjanjikan pergi ke taman Sriwedari jika saya dapat masuk ranking 5 besar di kelas. Sehingga motivasi positif dari orang tua saya mampu membuat diri saya memiliki motivasi positif untuk mendapatkan ranking di kelas. Setiap motivasi mempunyai goal yang ingin dicapai, tetapi tentunya ada barrier dalam setiap prosesnya. Apabila barrier ini terlalu kuat sehingga tujuan yang diinginkan menjadi tidak tercapai, maka proses akan menjadi berubah. Perubahan itu bisa dari perubahan tujuan, sehingga mengubah kebutuhan sebelumnya menjadi kebutuhan lain, atau dengan kata lain "tiada rotan, akar pun jadi".

Lalu, bagaimana dengan diri kita? motivasi apa yang lebih banyak kita terapkan dalam hidup kita? positif or negatif? seberapa banyak kebutuhan kita yang telah kita penuhi? seberapa besar pengaruh kita dalam memotivasi diri sendiri sebelum memotivasi orang lain?

Tetapi pada intinya baik positif maupun negatif, yang penting jangan sampai setiap tindakan yang kita lakukan mempunyai impact yang negatif untuk lingkungan sekitar kita. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar