Senin, 30 April 2012

Loving Indonesian Cultures

Ketika hari minggu atau akhir pekan selalu dimanfaatkan orang lain untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, seperti biasa hari minggu saya selalu saya habiskan di lab dari pagi tentunya tak lain untuk mengejar data TA. Rencana yang saya buat untuk hari minggu kemarin, 29 April 2012, adalah melakukan elektroforesis SDS-PAGE. Sepertinya saya cukup tak beruntung untuk ngelab kali ini, selain deion yang belum disiapkan walau akhirnya berhasil diatasi akan tetapi saat hampir proses finishing digagalkan karena ternyata alat untuk running buffernya gak bisa jalan, dan itu setelah saya bekerja seharian penuh. Cukup kecewa karena hasil kerja seharian nihil bahkan sebelum memperoleh hasil. Akan tetapi akan lebih mengecewakan lagi kalau saya tidak kerja sama sekali, betul?! yupz betul sekali. :D

Saat saya masih mencoba mengotak-ngotak mesin itu walau jam dinding sudah menunjukkan jam 18.30 WIB, teman saya sms saya mengajak untuk ikut nonton Dies Unit Kebudayaan Minangkabau (UKM-ITB). Tentu saja saya mengiyakan ajakan tersebut, karena saya memang sangat senang dengan acara-acara sejenis ini, sekaligus gak mau ambil pusing dengan kekesalan labing kali ini. Sebelumnya kita sudah berencana untuk nonton satu minggu yang lalu, tetapi hingga kemarin kita tetap kehabisan tiket, hingga akhirnya teman saya nekat untuk membeli tiket on the spot. Acara dimulai jam 19.00 WIB dan teman saya sudah antri waiting list sejak jam 18.00 WIB. Alhamdulillah ternyata usaha teman saya tidak sia-sia, dia berhasil mendapatkan tiket untuk kita berdua, dan saya pun tak mau mebuat teman saya itu menuggu lama sendirian sehingga akhirnya saya meninggalkan mesin itu yang tidak segera bekerja dan langsung menuju Sabuga. Saya tiba di Sabuga tepat saat saya menerima sms dari teman saya yang memberi kabar kalau dia sudah dapat tiket, tepat jam 18.45 WIB. Suasana pintu masuk didekorasi dengan sangat menarik, bahkan menurut saya karpet merah pun bisa kalah karenanya. Akan tetapi karena yang namanya dadakan mohon maaf tidak ada dokumentasi foto kali ini, saya sedang tidak membawa kamera digital dan kamera HP saya juga hanya sekedar pajangan, hehe.

Ketika memasuki ruangan saya cukup terkejut dengan jumlah penonton yang ternyata sudah mengisi hampir 75% kursi yang disediakan. Kita pun akhirnya hanya bisa mendapatkan tempat duduk di sayap kiri. Tapi malam ini kami benar-benar cukup beruntung, hanya setelah beberapa menit kami duduk beberapa orang di sebelah kanan kami pindah sehingga kami bisa sedikit geser ke tengah dan mendapatkan spot duduk yang cukup nyaman untuk nonton malam ini. :)

Dies Natalis UKM ITB yang ke-37 ini bertemakan Wonderful Minangkabau dengan jargonnya Sumarak nagari, bapaga adaik. artinya apa?? saya cuma tahu Sumarak nagari = semarak negeri, yang satu lagi belum tahu, hehe. Acara malam ini diawali dengan sajian musik kontemporer perpaduan musik tradisional minang dengan musik modern, semangat para pemain musik membawakannya mampu membuat seluruh penonton juga ikut bersemangat. Setelah sajian musik pembukaan diawali dengan sebuah tarian pembukaan yaitu tari galombang pasembahan. Tarian yang disajikan serempak ini ditarikan dengan berbagai gerakan silat oleh para penari laki-laki dan diperindah dengan gerakan tari dari penari perempuan. Dalam acara ini, tari tersebut dimaksudkan sebagai tari pembukaan acara. Setelah tarian selesai ditampilkan, acara dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur'an yaitu surat Al-Imran ayat 159-160 dan At-Taubah ayat 47.


Dalam acara malam ini sebagai acara utamanya ditampilkan sebuah dramatari musikal tentang kisah seorang pemuda tangguh minang bernama Lembak Tuah. Sesuai dengan konsepnya, dalam drama yang disajikan tentunya setiap penampilannya diiringi juga tarian dan musik yang komposisinya menurut saya sangat bagus. Beberapa tarian yang disisipkan dalam drama tersebut antara lain
- tari tapuak tingkah, tari yang sangat menekankan pada ketegasan gerakan-gerakan tari dan suara tepukan tangan serta kain sarung.
- tari kipeh marawa, tari yang ditampilkan dengan kelompok penari pria menggunakan umbul-umbul sementara kelompok perempuan menggunakan kipas, saya sangat suka dengan suara kipasnya saat dibuka dan ditutup serta suara hentakan umbul-umbulnya, hehe.
- tari piriang manggaro, dalam tari ini dari namanya saja sudah jelas bahwa piring adalah ciri khas utamanya, pada saat ditarikan ada beberapa piring yang pecah hingga membuat tarian tersebut terlihat debus sekali karena para penari yang tidak menggunakan alas kaki bisa saja terluka karena pecahan piring. :o
- tari rantak dan tari tunggak titian yang disajikan saat Lembak Tuah meninggalkan kampung halamannya.
- tari indang dengan iringan lagunya yang khas, "didingbandiding..didingbandiding.." :D disajikan sebagai tarian penutup drama.

Pada saat drama berlangsung saya cukup terkendala bahasa karena para pemain menggunakan bahasa asli minang, tetapi itu bukan masalah besar karena hal itulah yang memperkuat ciri khas budaya mereka. Hingga akhirnya saya mulai mengerti beberapa kata seperti, kamanakan = keponakan, ambo = saya, mandeh = ibu, mamak = paman, digaduh = diganggu, dsb.  Di tengah acara teman saya tertidur karena kecapekan ngelab, sementara saya masih bisa tertawa ketika adegan tiga sekawan (jupri, balok, bidin) berlangsung. Sumpah! mereka kocak abis sampai membuat perut saya sakit karena terus tertawa dan mampu membangunkan teman saya yang tidur, haha :D

Banyak hal yang membuat saya tertarik dari acara malam ini, busana pemaninnya yang indah dan menarik, komposisi musik yang Wah! dan mantab sesuai suasana cerita, penataan cahaya yang oke, dekorasi panggung yang juga indah, dan berbagai penampilan yang membuat saya sangat terpukau. Semuanya tak lepas dari kerja keras panitia berhari-hari. Terima kasih sekali untuk sajian budaya yang begitu indah, hal ini membuat saya semakin mencintai Indonesia. :)

Sabtu, 28 April 2012

PP/001 (Persiapan Purnabakti no. 001)

Malam minggu, seperti biasa, no sms, no call, and no partner, haha,.. but it's not big matter, right?! :D
Sebelumnya saya ingin belajar (eeaaa rajin amat yak?!), tetapi akan saya tunda dulu untuk berbagi sesuatu dengan teman-teman yang setia membaca blog saya ini (berasa jadi artis, hehe).

Hari jumat, 27 April, kemarin alhamdulillah saya kembali mendapat tawaran untuk menjadi MC dalam salah satu acara yang diselenggarakan oleh unit Pengembangan Manusia dan Organisasi ITB (PMO ITB) dan Direktorat Kepegawaian ITB. Acara kemarin merupakan pembukaan dari keseluruhan program pelatihan bisnis yang diberikan kepada seluruh calon pensiunan pegawai ITB untuk menyongsong masa purnabakti mereka. Saya senang sekali setiap mendapat pekerjaan seperti ini, selain menambah uang saku (hehe ini mah bukan niat awal ya teman-teman :p), alhamdulillah saya selalu mendapat ilmu baru dan kadang-kadang dapat juga koneksi baru, haha.

Acara yang bertemakan "Sosialisasi Pelatihan Bisnis Menyongsong Masa Purnabakti 2012" kemarin dihadiri oleh hampir sekitar 60-an calon pensiunan pegawai ITB berdasarkan pengamatan jumlah peserta yang saya lihat. Acara ini menghadirkan dua orang pembicara utama yaitu Dr. Bana Kartasasmita dan Bapak Andri Salman, S.T. Dalam kesempatan itu Dr. Bana Kartasasmita yang merupakan sesepuh pegawai ITB memaparkan tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk menjelang masa purnabakti. Sementara Bapak Andri Salman, S.T. sebagai perwakilan Bank Syariah Mandiri menjelaskan tentang skema pendanaan bagi UMKM.

Pak Bana menjelaskan materinya dengan suasana yang sangat hangat dan telah berhasil memotivasi tidak hanya para peserta yang hadir, karena saya saja yang masih muda ini juga ikut termotivasi karenanya. Di usianya yang sudah lanjut, beliau menjelaskan hal detail dengan kata-kata yang sederhana dan sangat mudah dimengerti. Pada saat pensiun, seseorang akan lebih sadar bahwa dirinya telah mengalami satu kali perubahan identitas dalam hidup mereka, dan untuk menghadapi perubahan tersebut perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut agar tidak salah langkah.
1. Formalitas Legal
Kecermatan dalam penyimpanan dokumen-dokumen penting seperti surat nikah, KK, KTP, surat wasiat, dan sebagainya perlu dilakukan dengan baik tentunya karena di usia seperti itu kita tidak pernah luput dari yang namanya sikap lupa.
2. Keuangan
Perlu diestimasi lebih lanjut berbagai perihal keuangan seperti hutang piutang, pajak, asuransi, taksiran biaya hidup selama pensiun, dan sebagainya agar pengelolaan dana pensiun bisa lebih cermat dilakukan.
3. Kesehatan
Kesehatan merupakan no.1 harga mati yang harus diperhatikan saat menghadapi masa purnabakti. Stop merokok! makan makanan sehat, jaga kesehatan fisik dan mental, olahraga serta periksakan kesehatan secara teratur. :)
4. Gaya Hidup
Saat menjalani masa purnabakti sebelumnya kita harus menghadapi kenyataan tentang perubahan identitas yang kita miliki. Aktif terhadap pilihan hidup, menciptakan aktivitas baru, menekuni hobi, bersikap positif, terbuka, membimbing, menuntun, dan tentunya sikap "legowo".
5. Interaksi Sosial
Tuntutan yang selalu dilakukan oleh para pensiun umumnya ada dua, yaitu pengakuan dan silaturahmi. Oleh karena itu penting untuk tetap menjaga kebersamaan sosial di lingkungan kediaman meliputi keluarga besar, sesama pensiunan, dan berbagai kegiatan sukarela sosial yang dilakukan.

Satu kalimat motivasi yang sangat saya suka dari Pak Bana yang mampu membuat seisi ruangan tampak begitu semangat :D
"Pensiun tapi trendy, ini rambut putih karena di-highlight ! emang cuma anak muda yang bisa nggaya?! kita-kita juga nggaya doonk"
Seusai Pak Bana memaparkan materinya, acara dilanjutkan dengan materi Pak Andri. Pak Andri tersebut merupakan alumni teknik sipil ITB dan setelah lulus dari Kampus Ganesha beliau memilih jalan hidupnya di dunia perbankan. Beliau menunjukkan kesuksesannya yang membuat saya kagum mendengarnya. Materi yang diberikan beliau diawali dengan penjelasan metode bisnis yang bisa diterapkan khususnya bagi para peserta yang hadir di hari itu. Materinya benar-benar sangat menarik dan beliau menjelaskan tidak hanya dengan presentasi yang teoritis saja, melainkan langsung memberikan contoh usaha-usaha yang telah berhasil dijalankan atas kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri. Selain itu dihadirkan juga beberapa pengusahanya langsung untuk berbagi pengalaman di acara tersebut. Tidak saya sangka acara ini akan semenarik ini, senang sekali bisa ikut menerima materi tersebut yang membuat otak saya kembali kaya akan ide-ide kreatif.  :)

Menurut saya, persiapan ini mungkin tidak hanya dilakukan bagi mereka yang akan menghadapi masa purnabakti, tetapi penting juga untuk kita yang masih di usia muda ini tentunya juga mulai ikut menyiapkan sejak dini. Apa yang terjadi pada hidup kita tidak ditentukan oleh orang lain, tetapi Tuhan dan diri kita sendiri. Ingat lima perkara sebelum lima perkara. :)

Kamis, 26 April 2012

Butuh atau ingin?

Karena malam ini saya demam tinggi dan tidak bisa tidur akhirnya saya memutuskan untuk membuat satu postingan lagi, hehe. :p Padahal besok ada praktek konseling tentang Diabetes dan Hiperkolesterolemia, tetapi kepala saya cukup pusing untuk belajar malam ini... ~(-o-)~

Dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada berbagai kebutuhan yang harus kita penuhi. Seperti pelajaran ekonomi saat SMP tentunya sudah pernah dijelaskan tentang penggolongan kebutuhan menjadi 3 buah yaitu kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Tetapi disini saya tidak ingin mengulas tentang pelajaran ekonomi itu, hehe. Kebutuhan sering kali disama-artikan dengan keinginan, but, is it true? Bahkan dalam bahasa inggris saja mereka mempunyai kata yang berbeda, kebutuhan = needs, keinginan = wants. Misalnya ada seorang pria yang berkata pada teman-teman, "saya menginginkanmu.." atau "saya membutuhkanmu..", maka kalimat mana yang ingin teman-teman dengar? pastinya kalimat yang kedua. Jadi, secara tak langsung teman-teman hampir bisa membedakan pengertian dua kata tersebut.

Kebutuhan berarti sesuatu hal yang harus dipenuhi dan tidak dapat digantikan atau dilalaikan. Apabila hal tersebut tidak dipenuhi maka akan sangat mempengaruhi kepentingan lainnya. Misalnya seseorang yang telanjang, maka kebutuhan utamanya adalah baju atau segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menutupi auratnya. Apabila kebutuhan itu tidak segera dipenuhi otomatis akan mengganggu aktivitas orang tersebut selanjutnya. Sementara keinginan adalah sesuatu yang diharapkan tetapi tidak harus dipenuhi sepenuhnya bahkan jika tidak dipenuhi maka tidak akan mengganggu kepentingan lainnya. Misalnya seorang wanita tertarik terhadap sebuah baju yang dipajang di sebuah toko, wanita tersebut menginginkan baju tersebut, akan tetapi baju tersebut bukan merupakan suatu kebutuhan yang harus wanita itu penuhi sepenuhnya. Jika wanita tersebut tidak dapat memenuhi keinginan tersebut maka tidak akan mengganggu kepentingannya yang lain. Sederhananya toh dia masih punya baju yang lain kan. :D

Hal ini sangat penting untuk kita perhatikan dalam kehidupan kita, tentunya seperti saya yang anak kostan. Saya harus mampu meilah-milah dengan baik mana barang-barang yang benar-benar saya butuhkan dan mana barang-barang yang hanya saya inginkan. Semua tak lain tentunya berhubungan dengan pengaturan pengeluaran uang saya. Tetapi kecerobohan saya sering kali membuat saya salah memilah sehingga keinginan-keinginan yang seharusnya tidak harus dipenuhi malah menjadi kebutuhan yang selalu saya turuti. -.-" ckckckck harus banyak yang diperbaiki yah ternyata, hehe.

Ingat baik-baik ya teman-teman, khususnya pas saat teman-teman mau belanja. Lihat kembali berapa saldo yang masih teman-teman miliki dan kembali tanyakan, "kamu butuh atau hanya sekedar ingin??". Uang yang hanya disia-siakan untuk membeli barang yang tidak kita butuhkan akan lebih bermanfaat jika uang tersebut kita sedekahkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. :) Akan lebih bahaya lagi kalau kita tidak hati-hati dan membuat kebutuhan kita tersisihkan oleh keinginan kita, oh Nooo... jangan sampe ya!! :D

Oke, saatnya saya mencoba tidur karena besok aktivitas saya masih banyaaaaak sekali. Selamat malam teman-teman.. :)

Selasa, 24 April 2012

Peduli

Sifat peduli pada dasarnya sifat yang dimiliki semua orang, hehe jadi teringat kata-kata yang sering saya ucapkan, "semua orang itu baik kok, tetapi permasalahannya pada siapa kebaikan itu akan diberikan." Yupz, pada dasarnya semua orang itu baik dan kebaikan itu bisa dilihat dari sikap kepedulian mereka baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Sikap peduli sering kali ditekankan sebagai cermin dari karakter orang baik itu seperti apa. Akan tetapi jangan salah, sering kali tanpa kita sadari sikap peduli ini justru berdampak atau bahkan saat diterapkan malah membentuk karakter yang tidak baik pada diri kita. Bisa kalian contohkan? mungkin untuk memulainya bisa saya contohkan beberapa diantaranya.

Peduli itu mempunyai jangkauan yang luas, tetapi jangkauan terdekat dari sikap peduli adalah peduli terhadap diri sendiri. Peduli terhadap diri sendiri tentunya baik kita terapkan dalam kehidupan kita agar kita senantiasa hati-hati terhadap kejahatan atau kecelakaan yang bisa saja tiba-tiba menimpa kita. Akan tetapi peduli terhadap diri sendiri akan menjadi salah jika kepedulian itu melampaui batas normal yang mampu membuat diri kita menjadi pribadi yang egois, ambisius, kurang peka dengan orang-orang di sekitar kita, sehingga mampu membuat kita tersisihkan dari lingkungan kita. Hal ini mungkin bisa dikaitkan dengan adanya orang jahat. Seperti yang saya katakan sebelumnya, mungkin menganggap bahwa semua orang itu baik bukanlah sikap yang tepat, tetapi saya hanya selalu bertanya, apa yang membuat orang menjadi jahat? salah satunya bisa karena mereka hanya terlalu peduli dengan diri mereka sendiri tanpa memberikan sedikit kepeduliannya kepada orang lain, mungkinkah? mungkin saja.

Kurang peduli terhadap orang lain mungkin bukan sesuatu yang baik, tetapi sering kali terlalu peduli dengan orang lain juga mampu menjadi hal yang cukup annoying. Pernahkah kalian mengalaminya? sering kali saya melihat beberapa kondisi dimana ketika seseorang sangat peduli terhadap orang lain maka orang tersebut akan mulai menilai sikap positif dan negatif dari orang yang dia pedulikan tersebut. Dari penilaian-penilaian tersebut sering kali justru membuat orang tersebut mulai memilah-milah sikap mana yang dia suka dan tidak dari orang yang dia pedulikan. Jika sikap tak suka lebih mendominasi dibandingkan sikap yang disuka sering kali justru menghancurkan silaturahmi yang sudah terjalin sebelumnya. Oleh karena itu saya sering kesal dengan orang-orang yang niat pedulinya berakhir dengan sikapnya yang memutus hubungan seperti itu, it's really annoying.

Sering sekali sulit bagi manusia untuk memberikan kepeduliannya terhadap lingkungannya, akan tetapi coba kita pikirkan, bukankah kita senang jika kita dipedulikan? maka pasti dengan kepedulian kita mampu membuat orang lain bahagia. Tentunya dengan beberapa contoh yang saya berikan perlu diperhatikan juga batas kepedulian yang harus kita berikan. Jangan kurang, jangan lebih, jangan mengharapkan balasan dari setiap kepedulian yang kita berikan, biarkan Allah yang melihat dan membalas setiap kepedulian kita. :)

Senin, 09 April 2012

Motivasi Diri


Siapa bilang anak farmasi mainannya cuma ama obat-obatan?? nooo.. tidak kawan-kawan, disini saya juga belajar tentang ilmu psikologi. :D Hari ini di kuliah Psikologi dan Komunikasi kami membahas tentang motivasi negatif dan positif, setelah seminggu sebelumnya kita juga membahas tentang emosi negatif dan positif.

Teman-teman tentunya tidak asing dengan apa sich itu motivasi? yupz, mungkin kita dapat menjelaskannya dengan contoh-contoh yang sederhana, tetapi mungkin secara harfiah dapat saya definisikan motivasi adalah suatu pengantar atau trigger untuk mencapai suatu tujuan dari kebutuhan yang dimiliki seseorang. Haduwh malah ribet gitu ya kalo didefinisikan, hehe. Jadi motivasi itu akan muncul jika seseorang mempunyai goal tertentu dari kebutuhan yang ia miliki saat itu. Seperti yang disebutkan sebelumnya, motivasi ini sendiri bisa bersifat positif maupun negatif. Nah lhooo.. bedanya apa donk? kita langsung ke contoh saja ya.. 
Untuk motivasi negatif yang berasal dari diri sendiri dapat kita contohkan misalnya seseorang yang mudah sekali minder, tidak yakin dengan kemampuannya sendiri, kurangnya minat bahkan tidak ada semangat untuk berjuang, dan sejenisnya. Tapi motivasi negatif juga bisa berasal dari orang lain, misalnya tidak adanya dukungan maupun kesempatan yang diberikan kepada orang lain sehingga tidak mampu memotivasi orang tersebut agar lebih berusaha mencapai tujuan yang diharapkan. Sementara motivasi positif cukup bisa kita contohkan dengan kasus saya waktu kecil saat ayah saya menjanjikan pergi ke taman Sriwedari jika saya dapat masuk ranking 5 besar di kelas. Sehingga motivasi positif dari orang tua saya mampu membuat diri saya memiliki motivasi positif untuk mendapatkan ranking di kelas. Setiap motivasi mempunyai goal yang ingin dicapai, tetapi tentunya ada barrier dalam setiap prosesnya. Apabila barrier ini terlalu kuat sehingga tujuan yang diinginkan menjadi tidak tercapai, maka proses akan menjadi berubah. Perubahan itu bisa dari perubahan tujuan, sehingga mengubah kebutuhan sebelumnya menjadi kebutuhan lain, atau dengan kata lain "tiada rotan, akar pun jadi".

Lalu, bagaimana dengan diri kita? motivasi apa yang lebih banyak kita terapkan dalam hidup kita? positif or negatif? seberapa banyak kebutuhan kita yang telah kita penuhi? seberapa besar pengaruh kita dalam memotivasi diri sendiri sebelum memotivasi orang lain?

Tetapi pada intinya baik positif maupun negatif, yang penting jangan sampai setiap tindakan yang kita lakukan mempunyai impact yang negatif untuk lingkungan sekitar kita. :)

Kualitas Diri Menentukan Jodoh?


Teman-teman, tahukah kalian tentang SPN Salman ITB?? hehe, mungkin banyak yang belum tahu yaaa.. yang sudah tahu ssssssttt!! biar saya aja ya yang ngasih tahu :D. Yupz, SPN atau Sekolah Pra-Nikah ini adalah kuliah khusus yang diselenggarakan di masjid Salman ITB untuk beberapa orang yang tertarik atau sedang menyiapkan diri untuk ke jenjang pernikahan. Program ini sangat menarik sebagai langkah awal cara membina keluarga secara islami, tetapi mungkin karena saya belum tertarik atau belum ada pikiran sama sekali ke jenjang itu maka saya tidak mencoba mengikuti program tersebut saat ini. Akan tetapi beberapa sahabat saya sudah mulai banyak yang mengikutinya, sehingga walau tidak bisa hadir dalam kuliahnya secara langsung, saya pun tetap mendapat transfer materi dari teman-teman saya. Hehe, pada awalnya semua karena teman-teman saya khawatir dengan sikap saya yang sudah mulai tidak terlalu memperhatikan lawan jenis, sibuk dengan pekerjaannya sendiri, dan tidak mempunyai pemikiran lebih lanjut untuk bekeluarga (heuhmmm saya benar-benar sedang tidak ingin direpotkan dengan urusan romantika seperti itu). Tetapi saya pun tetap menerima semua transfer materi yang diberikan oleh sahabat saya, untung-untung belajar, yahhh siapa tahu nanti kalau memang sudah saatnya saya siap atau berpikiran membina keluarga hal itu akan sangat bermanfaat untuk saya. :)

Transfer materi pertama yang dijelaskan oleh sahabat saya 1,5 bulan yang lalu adalah dimulai dengan pertanyaan, "Sebenarnya jodoh itu bagaimana?".. yups, mungkin teman saya menjelaskan itu karena saya juga pernah bertanya ke teman saya seputar hal itu, jodoh. Pada dasarnya jodoh kita adalah orang yang mempunyai kualitas yang sebanding dengan kita. Kualitas itu sendiri diukur secara keseluruhan, tidak hanya dari satu aspek saja, tidak hanya dari kesamaan harta, kesamaan rupa, ataupun kesamaan strata. Bisa saya contohkan mungkin misalnya orang A yang mungkin ibadahnya rata-rata tetapi sikapnya sangat rendah hati dan peduli dengan lingkungannya bisa saja berjodoh dengan orang yang sangat rajin sembahyang tetapi jarang bersosialisasi dengan masyarakat. Hal itu mungkin saja terjadi karena ketika dijumlahkan total kualitas diri mereka berdua seimbang. Kesetaraan kualitas diri ini pun bisa saja terjadi antara dua orang yang mempunyai kepribadian yang sama bahkan ada juga yang sangat berlawanan. Saat mendengar penjelasan ini membuat saya berpikir, "haduwh kualitas diri saya gimana ya?" hanya saya dan Allah yang tahu :)
So, kalau kita ingin tahu seperti apa jodoh kita? kita bisa bercermin dari diri sendiri bagaimana kualitas diri kita secara keseluruhan sehingga kita bisa mulai memprediksi jodoh kita. Tapi kata teman saya, jodoh kita tidak disebutkan dalam nama atau dideskripsikan dengan karakteristik seperti apa saat Allah menciptakan kita, sehingga semuanya masih tergantung pada diri kita. 

If you want to get a good partner in your life, then you should make yourself  a better person! :D


Khusus untuk jodoh saya, punten ya saya sedang tidak ingin memikirkannya sama sekali saat ini, tetapi saya terus berjuang untung memperbaiki kualitas diri saya, sehingga kita nanti insya Allah bisa bertemu dalam kebaikan, amiin. :)