Sabtu, 05 Januari 2013

Mengapa kita harus memaafkan?

Good morning everyone... hehe wah jarang-jarang ya saya membuat post di pagi hari? hmmm.. mungkin karena hari ini sabtu, hari ini saya libur kerja, dan hari ini saya ingin memulai pagi dengan hal-hal positif seperti biasanya. J Dari judul postingan hari ini sebenarnya sudah jelas ya apa yang ingin saya sampaikan, so kita langsung ke topik saja... J

Teman-teman, kapankah kondisi meminta maaf dan memaafkan dalam kehidupan teman-teman terjadi? pasti saat teman-teman membuat kesalahan terhadap orang lain dan orang lain membuat kesalahan terhadap teman-teman. Kesalahan seperti apa dan bagaimana tentunya setiap orang mempunyai alasannya masing-masing. Teman-teman mungkin yang berada dalam posisi memberi maaf pernah mengalami keadaan sulit memberi maaf. Mengapa hal itu terjadi? yups, kembali kepada alasan masing-masing. Ketika kita mengalami kondisi sulit memberi maaf pada umumnya kita kembali ke dua prinsip:
- Memaafkan belum tentu melupakan
- Memaafkan belum tentu mengembalikannya ke dalam kehidupan kita

Teman-teman perlu kita lihat kembali, apakah memang berbagai alasan dan prinsip yang membuat kita menjadi orang yang sulit untuk memberi maaf itu merupakan dasar yang tepat? ataukah hanya sekedar ego semata? yang hanya ingin mempertahankan harga diri kita sendiri? karena kita hanya ingin dihargai secara lebih? padahal dalam posisi sebaliknya ada yang sedang meminta maaf tulus kepada kita dan sangat mengharapkan permohonan maaf kita, sangat menunggu ajakan kita untuk mengembalikannya dalam kehidupan kita, sangat ingin memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Lalu manakah yang tepat? kita tahu dan punya pendapat masing-masing manakah yang lebih tepat.

Menurut saya kondisi tidak memaafkan hanya akan menjauhkan saudara kita dari diri kita atau malah menjauhkan diri kita dari saudara kita. Apakah ada dari teman-teman yang mengalami kondisi tenang karena tidak mudah memaafkan? entah kenapa ketika saya mengalami kondisi sulit memberi maaf saya justru merasa tak nyaman, canggung ketika bertemu, sulit makan, kepikiran siang dan malam, merasa kehilangan, dan menyesal. Mirip orang yang jatuh cinta, tetapi dalam posisi tak menyenangkan. L Lalu bagaimana cara agar kita bisa kembali hidup dengan tenang, oleh karena itu maafkanlah dan lupakan kesalahan mereka. Mengapa saya mudah mengatakan "lupakan"? karena ketika kita sulit memaafkan kita dengan mudah pula "melupakan" setiap kebaikan orang tersebut hanya karena satu kesalahannya, lalu mengapa tak mudah juga kita melupakan semua kesalahan orang itu untuk satu kebaikannya? karena ketika orang yang bersalah sudah meminta maaf tulus kepada kita, maka mereka telah melakukan satu kebaikan. J

Bagi teman-teman yang muslim seperti saya, tentunya sudah hampir semua tahu bahwa dalam agama kita, kita tidak diperkenankan untuk marah atau menyimpan amarah lebih dari tiga hari. Saya sendiri kurang paham mengapa kita tidak boleh menyimpan amarah lebih dari tiga hari? Tiga hari tersebut menurut saya adalah waktu harapan. Harapan bagi yang meminta maaf, ketika tiga hari maaf mereka tak terbalas, maka sering kali membuat mereka memupus harapan mereka mendapatkan maaf karena mereka pikir maaf mereka tak terbalas. Harapan bagi yang memberi maaf, ketika tiga hari mereka tak memberi maaf, mereka telah memutus harapan untuk menjaga hubungan antara mereka dan saudara mereka karena tidak ada kelonggaran dalam hati dan sikap mereka.
Teman-teman, apakah teman-teman pernah membaca hadist berikut ini?
The Prophet (Sal Allahu Alayhi Wa Sallam) "Allah, Blessed and Exalted is He, says, 'O son of Adam, as long as you call on Me, I shall forgive you of what you have done, and think nothing of it. O son of Adam, even if your sins were to reach up to the clouds in the sky, and then you were to ask for my forgiveness, I would forgive you and think nothing of it. O son of Adam, even if you were to come to Me with sins nearly as great as the earth, and then you were to meet Me after, not worshipping anything besides Me, I would bring you forgiveness nearly as great as the earth.'" (HR Tirmidzi)
Subhanallah, Maha Suci Allah.. ketika Allah saja bisa memaafkan umatnya dengan semulia itu, lalu mengapa kita tidak bisa? apakah akan ada kerugian bagi kita untuk memaafkan orang lain? Jawabannya tidak.
Ketika kita dengan mudah memberi maaf kepada orang yang tulus meminta maaf atau memaafkan mereka sebelum mereka minta maaf bahkan sebelum mereka menyadari kesalahannya dengan tulus justru Allah memberi ketenangan pada diri kita. Ketenangan pada pikiran kita dan sikap kita menjalani hidup. Membuat kita nyaman dengan keseharian kita. Maaf tidak hanya akan membahagiakan orang-orang yang menerimanya, tetapi juga bagi orang-orang yang memberikannya. Silahkan teman-teman buktikan sendiri dalam kehidupan teman-teman... J

Selamat menikmati hari sabtu dan hari esok.. tetap jaga setiap cinta yang Allah tanam dalam hati kita, dan berikan serta sampaikan cinta itu kepada mereka yang membutuhkannya... J

1 komentar:

  1. tapi gimana kalo yg bersalah itu gak nyadar kalo dia punya salah? apa kita tetep dosa? sedangkan kita udah capek banget dan gak tau mau jelasinnya kayak gimana?

    BalasHapus