Selasa, 06 Desember 2011

Tanpa Kau Sadari, Akarmu Telah Menguat

Kuingin menyapa diriku yang dulu,
Diriku yang dulu mudah menangis,
Diriku yang dulu selalu mudah cemas,
Diriku yang dulu selalu merasa takut..

Aku tak pernah membenci diriku yang dulu,
Karena ada ia lah, ada diriku yang saat ini..

Tidak ada yang namanya sia-sia,
Tidak ada yang disebut penyesalan,
Karena dengan memperkaya pengalaman,
Akan semakin banyak hal yang dipelajari,
Akan semakin banyak hal yang menguatkan hati,
Dan kau akan semakin mengerti serta mengenal dirimu sendiri..

Hei waktu, cepat sekali kau berganti...
Ketika aku sedang menyapa diriku yang dulu,
Sedang kutatap pula diriku dalam cermin persegi ini...
Hei waktu, lihatlah..
Lihatlah ternyata tak hanya alam yang berganti,
Diriku yang dulu mudah sekali menangis itu,
Kini sedang menatap dunia dengan senyuman..
Kini aku tak akan menangis lagi,
Kini aku tak akan cemas lagi,
Kini aku tak akan takut lagi,
Kaki dan hatiku telah kokoh menopang diriku...
Hei waktu,..
Bahkan jika kini kau hadapkan padaku sebilah pedang,
Maka kau akan lihat tidak ada ketakutan dalam sinar mataku menghadapinya,
Tidak ada keraguan padaku untuk mengambil pedangku..
Sebuah pedang atas nama keberanian...

Dulu aku hanya sebuah bibit yang mudah patah
Dan kini akarku telah menguat menghunjam,
Dahan-dahanku rindang kokoh,
Daunku rimbun menyejukkan,
Dan aku tumbuh menjadi sebuah pohon besar..
Sebuah pohon yang akan selalu memberi manfaat,
Hingga akarku tumbang oleh alam dan kuasa Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar