Kamis, 10 Oktober 2013

My Silver Bracelet


Entahlah aku sendiri juga heran, mengapa ibuku senang sekali mengembar-ngembarkan barang-barang anaknya. Yups, disinilah kami, aku dan adikku Cicit, menjadi korban hobbi unik ibuku tersebut. Rata-rata hampir semua jenis barang kami selalu dikembarkan, mulai dari celana, baju, kerudung, sepatu, dan perhiasan. Endingnya kami berdua santai-santai saja, karena hal tersebut sudah dilakukan ibuku sejak adikku lahir. Beruntung jarak usia kami tidak terpantau jauh, begitu pula tinggi serta lebar badan kami yang tidak terlalu berbeda. Hanya saja adikku lebih tinggi sementara aku lebih lebar, haha. Dengan kondisi semua perangkat kami yang tak berbeda tersebut kami pun sering kali tidak peduli itu barang siapa, disinilah berlaku sistem "punya kakak adalah punya adik dan punya adik adalah punya kakak". :D


Dari sekian banyak barang kembar kami, semua rata-rata hanya bertahan tidak lebih dari 2 tahun. Tetapi ada satu barang yang sangat berharga untuk kami berdua, yaitu sepasang gelang perak. Gelang perak ini dibelikan ibuku saat aku kelas 2 SMA. Gelang perak dengan masing-masing mempunyai berat 1,5 gr ini dulu dibeli ibuku dengan harga Rp 25.000,-/gr nya. Gelang perak yang sudah melingkar ditanganku selama 7 tahun ini alhamdulillah terjaga baik dan tak pernah kulepaskan dari tanganku dan adikku. Sesekali gelang kami putus dan jatuh di jalan atau di tempat-tempat aneh, tetapi uniknya gelang ini selalu berhasil kami temukan saat ia terputus atau terjatuh dimanapun. Sebuah perhiasan sederhana tetapi sangat berharga untuk kami berdua. Karena aku ingat sekali kalimat yang disampaikan ibuku saat itu, "maaf ya nduk, ibu gak bisa ngasih perhiasan mahal, ini buat kalian berdua, hasil kerja jahit ibu minggu ini, jaga baik-baik yaa...".

Ibu......, aku dan cicit telah dan akan terus menjaga gelang ini dengan baik, karena ia adalah salah satu benda berharga yang melingkari hubungan kami berdua. :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar