Rabu, 02 Oktober 2013

Satu Tahun Bab Cerita (last part)

4 September 2013 - Ujian tahap II (Sidang Komprehensif)
Dengan segala ketidaktenangan karena ketidakpastian hasil ujian tahap I, aku dan teman-teman pun mulai menyiapkan diri untuk ujian tahap II. Pada ujian tahap II ini adalah ujian sidang wawasan pengetahuan. Wawasan pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang obat yang aku terima di ujian tahap I dan wawasan farmasi umum meliputi undang-undang, kepemerintahan, pengetahuan sains dan sebagainya. Dalam ujian tahap II ini kita diberi kesempatan untuk mengkonfirmasi ada tidaknya kesalahan pada penulisan jawaban di tahap I.
Sebelum masuk ke ruang sidang aku baik-baik saja, tetapi saat masuk ke ruang sidang ternyata semua pertanyaan yang diajukan padaku adalah hal-hal yang tidak kupelajari sebelumnya. Berbagai kalimat penurun semangat dari penguji seperti, “kamu belum pantas jadi apoteker!” atau “bisa pakai bahasa baku gak sih?!” (karena nervous aku jadi gak sengaja pakai bahasa standar, masih sopan tapi tidak baku, ternyata beberapa penguji ada yang cukup terganggu saat itu). Selama di ruang sidang aku terima semua celaan itu dengan lapang hati, dan segera memperbaiki saat itu juga. Lima belas menit pertamaku cukup kacau, tetapi alhamdulillah aku bisa mulai menjawab dengan tenang dan lancar di 40 menit terakhir. Kesalahan ujian tahap I yang diverifikasi saat ujian ternyata adalah penulisan satuan dosis yang tidak tepat, tetapi karena sudah diverifikasi akhirnya tidak ada masalah lagi. Setelah ujian sidang barulah aku merasa roboh dan tidak percaya diri. Aku hanya bisa menangis dan berdoa pada Allah untuk memberikan aku satu kali lagi kesempatan.

5 September 2013
Pengumuman kelulusan sidang baru diumumkan di hari terakhir sidang. Karena aku takut, alhasil aku tidak datang ke kampus untuk melihat pengumuman. Akhirnya aku menerima informasi kelulusanku dari sms sahabat aku (Jhijiel). Alhamdulillah yaa Rabb.. aku lulus tahap I dan II tanpa peringatan!! (T____T) Baru kali ini aku merasakan ujian yang digantungkan pada faktor keberuntungan. Di tengah kebahagaiaan ada kesedihan yang ikut menyertai, sedih rasanya salah satu sahabat aku tidak lulus saat itu. :(

16-18 September 2013 - Ujian Tahap III (Ujian Tulis dan Ujian Praktek)
Jarak antara pengumuman hasil sidang dengan ujian praktek sekitar satu minggu. So, aku gunakan persiapan satu minggu itu dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi aku cukup tidak beruntung dengan satu minggu yang diberikan ini. Pengumuman sidang diberikan pada hari kamis, lalu hari jumat aku gunakan untuk hibernasi setelah tegang di malam-malam sebelumnya yang membuat aku tidak bisa tidur. Saat aku udah mulai menyentuh laptop untuk belajar, eh laptop aku ngehank karena virus. Akhirnya aku tidak bisa akses komputer dari hari sabtu hingga hari selasa. Aku baru bisa menggunakan laptopku kembali setelah dengan terpaksa menginstal ulang laptopku. Ketidakberuntungan kembali berjalan ketika aku sudah selesai instal ulang laptop. Aku sakit disminore selama 2 hari (rabu-kamis) yang membuatku tidak bisa menggerakkan tubuh dari atas kasur sama sekali. Akhirnya baru lah di hari jumat (yang berarti H- 3 ujian praktek) aku baru bisa mulai belajar. Perjuangan ini sungguh tak mudah~~ fufufufu~~
Karena aku ujian konseling maka persiapan yang harus dilakukan adalah mengkaji ulang jurnal yang sudah kukerjakan di tahap I untuk memprediksi kemungkinan kasus yang bisa diberikan saat ujian tahap III nanti. Minimal perbaiki jurnal tahap I yang mungkin salah dan juga kerjakan analisis patofisiologi untuk penyakit-penyakit yang mungkin berkaitan.
Pada ujian tahap III atau ujian praktek ini, kita diberi waktu dua hari untuk mengkaji kasus kondisi pasien, lalu baru di hari ketiga kita melakukan konseling ke pasien dan profesional. Alhamdulillah kasus yang aku terima sesuai dengan prediksiku, yaitu pasien dengan hipertensi dan bradikardi dan diberi obat tablet propranolol dan injeksi orsiprenalin. Hasil jurnal ilmiah yang kupelajari sebelumnya memang banyak kasusnya seputar itu, hohoho~~. Untuk kasusku tersebut kedua obat yang digunakan pasien bersifat kontradiksi begitu juga penyakitnya. Sehingga untuk pengkajian ujian tahap III aku tidak terlalu bermasalah karena tidak harus mengganti obat. Kedua obat tersebut pasti digunakan tetapi tidak secara bersamaan, karena kedua obat tersebut adalah obat untuk mengatasi efek samping antara yang satu dengan yang lain.
Ujian praktek konseling di hari ketiga pun alhamdulillah juga sesuai prediksi kajianku, yaitu aku ditemui keluarga pasien yang ibunya masuk ke UGD karena mengalami bradikari setelah menggunakan propranolol untuk mengobati hipertensi sebelumnya. Terapi pilihan yang digunakan di UGD adalah pemberian injeksi orsiprenalin. Alhamdulillah 3 hari ujian praktekku cukup lancar. Modal saat melakukan konseling yang terpenting menurutku adalah harus ingat step-step apa yang harus dilakukan, tetapi jangan kaku, haruslah bersifat fleksibel, karena kasus di ruang konseling bukan sesuatu yang bisa diramalkan sebelumnya, at least bisa diperkirakan.

25 September 2013
Aku mungkin terlalu percaya diri dengan apa yang telah kulakukan saat ujian praktek, tapi bukan berarti juga aku tidak gugup menunggu pengumuman. Satu minggu menunggu pengumuman selalu menghantuiku dengan mimpi-mimpi buruk yang kejam. Tidak ada ketenangan sama sekali selama satu minggu penantian itu. Bahkan untuk mengusir ketidaktenangan itu berbagai kegejean kulakukan bersama sahabatku Jhijiel, mulai dari wisata museum hingga muter-muter Gramedia tanpa tujuan. Hahaha~~ 
Hingga pada hari pengumuman yudisium yang sudah dijadwalkan sebelumnya, yaitu hari rabu tanggal 25 Sept jam 5 sore, kita harus sedikit dikecewakan karena ternyata pengumuman hasil yudisium diundur satu hari. "Aaaaaaa~~~ insomnia lagi deh aku malam ini!" teriakku. Dan benar, aku tidak bisa tidur sama sekali menunggu pengumuman, sepanjang malam aku gunakan untuk berdoa, dan sekali-kali main game. -_____-"

26 September 2013
Alhamdulillah akhirnya tiba juga waktu pengumuman yang tidak mungkin diundur kembali. Tepat jam 1 siang, hasil keputusan yudisium diumumkan di papan pengumuman apoteker. Saat aku melihat pengumuman itu tidak ada satu orang sahabat pun di sampingku, tetapi bersama teman-teman apoteker yang lain kami menerima kejelasan status kami hari itu. Alhamdulillah yaa Rabb.. aku lulus!!! Finally!!! Indah Prihatin, S.Farm., Apt.!!!! \(^o^)/ Senang rasanya tidak harus mengikuti ujian seberat ini kembali.

Untuk ujian yang hasilnya didasarkan pada faktor "lucky" ini, aku hanya bisa bilang kunci utamanya adalah perbanyak doa, ibadah, dan jangan putus asa!! :)

Terima kasih untuk semua orang yang menyayangiku dan selalu mendukungku.... love u all!! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar