Sabtu, 28 April 2012

PP/001 (Persiapan Purnabakti no. 001)

Malam minggu, seperti biasa, no sms, no call, and no partner, haha,.. but it's not big matter, right?! :D
Sebelumnya saya ingin belajar (eeaaa rajin amat yak?!), tetapi akan saya tunda dulu untuk berbagi sesuatu dengan teman-teman yang setia membaca blog saya ini (berasa jadi artis, hehe).

Hari jumat, 27 April, kemarin alhamdulillah saya kembali mendapat tawaran untuk menjadi MC dalam salah satu acara yang diselenggarakan oleh unit Pengembangan Manusia dan Organisasi ITB (PMO ITB) dan Direktorat Kepegawaian ITB. Acara kemarin merupakan pembukaan dari keseluruhan program pelatihan bisnis yang diberikan kepada seluruh calon pensiunan pegawai ITB untuk menyongsong masa purnabakti mereka. Saya senang sekali setiap mendapat pekerjaan seperti ini, selain menambah uang saku (hehe ini mah bukan niat awal ya teman-teman :p), alhamdulillah saya selalu mendapat ilmu baru dan kadang-kadang dapat juga koneksi baru, haha.

Acara yang bertemakan "Sosialisasi Pelatihan Bisnis Menyongsong Masa Purnabakti 2012" kemarin dihadiri oleh hampir sekitar 60-an calon pensiunan pegawai ITB berdasarkan pengamatan jumlah peserta yang saya lihat. Acara ini menghadirkan dua orang pembicara utama yaitu Dr. Bana Kartasasmita dan Bapak Andri Salman, S.T. Dalam kesempatan itu Dr. Bana Kartasasmita yang merupakan sesepuh pegawai ITB memaparkan tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk menjelang masa purnabakti. Sementara Bapak Andri Salman, S.T. sebagai perwakilan Bank Syariah Mandiri menjelaskan tentang skema pendanaan bagi UMKM.

Pak Bana menjelaskan materinya dengan suasana yang sangat hangat dan telah berhasil memotivasi tidak hanya para peserta yang hadir, karena saya saja yang masih muda ini juga ikut termotivasi karenanya. Di usianya yang sudah lanjut, beliau menjelaskan hal detail dengan kata-kata yang sederhana dan sangat mudah dimengerti. Pada saat pensiun, seseorang akan lebih sadar bahwa dirinya telah mengalami satu kali perubahan identitas dalam hidup mereka, dan untuk menghadapi perubahan tersebut perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut agar tidak salah langkah.
1. Formalitas Legal
Kecermatan dalam penyimpanan dokumen-dokumen penting seperti surat nikah, KK, KTP, surat wasiat, dan sebagainya perlu dilakukan dengan baik tentunya karena di usia seperti itu kita tidak pernah luput dari yang namanya sikap lupa.
2. Keuangan
Perlu diestimasi lebih lanjut berbagai perihal keuangan seperti hutang piutang, pajak, asuransi, taksiran biaya hidup selama pensiun, dan sebagainya agar pengelolaan dana pensiun bisa lebih cermat dilakukan.
3. Kesehatan
Kesehatan merupakan no.1 harga mati yang harus diperhatikan saat menghadapi masa purnabakti. Stop merokok! makan makanan sehat, jaga kesehatan fisik dan mental, olahraga serta periksakan kesehatan secara teratur. :)
4. Gaya Hidup
Saat menjalani masa purnabakti sebelumnya kita harus menghadapi kenyataan tentang perubahan identitas yang kita miliki. Aktif terhadap pilihan hidup, menciptakan aktivitas baru, menekuni hobi, bersikap positif, terbuka, membimbing, menuntun, dan tentunya sikap "legowo".
5. Interaksi Sosial
Tuntutan yang selalu dilakukan oleh para pensiun umumnya ada dua, yaitu pengakuan dan silaturahmi. Oleh karena itu penting untuk tetap menjaga kebersamaan sosial di lingkungan kediaman meliputi keluarga besar, sesama pensiunan, dan berbagai kegiatan sukarela sosial yang dilakukan.

Satu kalimat motivasi yang sangat saya suka dari Pak Bana yang mampu membuat seisi ruangan tampak begitu semangat :D
"Pensiun tapi trendy, ini rambut putih karena di-highlight ! emang cuma anak muda yang bisa nggaya?! kita-kita juga nggaya doonk"
Seusai Pak Bana memaparkan materinya, acara dilanjutkan dengan materi Pak Andri. Pak Andri tersebut merupakan alumni teknik sipil ITB dan setelah lulus dari Kampus Ganesha beliau memilih jalan hidupnya di dunia perbankan. Beliau menunjukkan kesuksesannya yang membuat saya kagum mendengarnya. Materi yang diberikan beliau diawali dengan penjelasan metode bisnis yang bisa diterapkan khususnya bagi para peserta yang hadir di hari itu. Materinya benar-benar sangat menarik dan beliau menjelaskan tidak hanya dengan presentasi yang teoritis saja, melainkan langsung memberikan contoh usaha-usaha yang telah berhasil dijalankan atas kerjasama dengan Bank Syariah Mandiri. Selain itu dihadirkan juga beberapa pengusahanya langsung untuk berbagi pengalaman di acara tersebut. Tidak saya sangka acara ini akan semenarik ini, senang sekali bisa ikut menerima materi tersebut yang membuat otak saya kembali kaya akan ide-ide kreatif.  :)

Menurut saya, persiapan ini mungkin tidak hanya dilakukan bagi mereka yang akan menghadapi masa purnabakti, tetapi penting juga untuk kita yang masih di usia muda ini tentunya juga mulai ikut menyiapkan sejak dini. Apa yang terjadi pada hidup kita tidak ditentukan oleh orang lain, tetapi Tuhan dan diri kita sendiri. Ingat lima perkara sebelum lima perkara. :)

1 komentar: