Rabu, 30 November 2011

Mencoba Berkreasi dengan Ubi

Hari ini berjalan seperti hari-hari biasanya. Kuliah dimulai dari jam 7 pagi hingga jam 11 siang, dan setelah kuliah karena saya tidak ada jadwal ngelab rencananya saya akan ke dokter gigi hari ini. Agenda saya untuk ke dokter gigi hari ini dijadwalkan di jam 1 siang, lalu apa yang saya lakukan selama 2 jam menunggu? 2 jam yang berharga itu saya manfaatkan untuk pergi makan siang dan mengobrol bersama teman-teman saya di kantin Salman ITB. Saat makan siang, saya memesan porsi saya sehari-hari, yaitu nasi, telur bacem, dan tempe bacem, haha serba bacem lah hari ini, dan tak lupa saya juga mencoba mencicipi jus tape yang disajikan di kantin itu. Saat minum jus tape tiba-tiba tersirat dalam pikiran saya, "Wah, seru nih kayaknya kalo hari ini masak sesuatu dari tape singkong"... :)
Jam tangan saya sudah menunjukkan pukul 12.50 WIB saya pun langsung berangkat ke Sekeloa untuk periksa gigi seperti biasanya. Hari ini pemeriksaan cukup lama, karena ada sedikit masalah dengan behel saya tetapi untungnya di tas saya ada komik Conan yang dapat mengurangi kebosanan saya selama pemeriksaan. Pemeriksaan gigi selesai tepat pukul 14.28 WIB, dan seperti yang saya rencanakan saat makan siang, saya pun tidak langsung pulang, melainkan langsung tancap ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang ingin saya masak. Saya sedikit tidak beruntung saat itu, karena sudah sore ternyata penjual tape singkong atau orang Sunda sering menyebutnya dengan peuyeum sudah tidak ada di area pasar. Saya pun berinisiatif untuk membeli bahan alternatif lain yang bisa menggantikan singkong, dan alhamdulillah saya bertemu dengan penjual ubi jalar di pasar. Akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan ubi jalar sebagai bahan baku utama dan saya langsung pulang ke kost tak sabar untuk segera mengolahnya.

Akhirnya saya tiba di dapur, dan saya pun siap untuk segera masak. Nahhh, masak apakah saya?? hari ini saya mencoba berkreasi untuk membuat Tempura Ubi, bagaimana caranya? baiklah akan coba saya jelaskan.. :)
Pertama-tama persiapkan bahan-bahan di bawah ini terlebih dahulu
1. ubi singkong/ ubi jalar/ tape singkong (terserah Anda mau menggunakan bahan apa, semua tergantung selera)
2. tepung sagu
3. gula halus
4. tepung terigu
5. mentega
6. telur
7. tepung roti atau panir
8. minyak goreng
Lalu sekarang, bagaimana cara membuatnya? berikut step sederhana yang saya jelaskan
1. Kukus ubi singkong atau ubi jalar yang telah dikupas sebelumnya. Jika Anda menggunakan tape singkong, maka Anda tidak perlu mengukusnya tetapi cukup menghilangkan akar dan batang lunak dalam ubi.
2. Aduk dan haluskan bahan utama di atas dengan menambahkan tepung sagu, gula halus, dan mentega secukupnya. Rasa manis tergantung selera Anda.
3. Setelah adonan siap, buat adonan tersebut menjadi bentuk bulat-bulat.
4. Bulatan adonan tersebut selanjutnya lapisi dengan tepung terigu yang tipis dilanjutkan dilapisi dengan telur yang telah dikocok rata sebelumnya.
5. Tahap terakhir adalah dengan pelapisan menggunakan tepung panir. Setelah seluruh adonan terlapisi tepung panir, segera goreng adonan hingga adonan menjadi berwarna kuning emas.
6. Setelah matang, sajian dapat langsung dihidangkan

Bagaimana? mudah kan?? yupz.. sesaat ketika memasak saya sempat berpikir, "akan sangat menyenangkan jika masakan ini suatu saat dapat dinikmati oleh suami dan anak-anak saya.. bahkan dapat menjadi bekal menarik untuk makan siang anak di sekolah." Amiiin... :)

Bulan November ini saya akhiri dengan memasak, semoga esok bulan Desember akan menjadi hari-hari yang tetap menarik dan selalu menjadi petualangan menyenangkan dalam hidup saya, kamu, kita, dan mereka. Tetap semangat kawan! Manfaatkan waktu kita sebaik-baiknya. :)

Wisata Alam di Parongpong

Salah satu kenikmatan minggu terakhir sebelum UAS adalah semua praktikum, laporan praktikum, dan tugas-tugas sudah berakhir sehingga kita bisa mulai konsentrasi untuk UAS. Walaupun saya masih ada TA yang harus dipikirkan dan diselesaikan secepatnya, akan tetapi setelah berkutat selama tiga minggu penuh di lab akhirnya membuat imunitas tubuh saya menurun dan terpaksa harus bed rest total hari sabtu - minggu kemarin.
Suatu hari seminggu yang lalu, teman saya mengajak saya untuk mencicipi salah satu kuliner di Bandung, yaitu I scream for Ice Cream, ingin tahu tempatnya gimana? mungkin bisa dibaca dari link ini I Scream For Ice Cream
Yupz, salah satu kegiatan yang menyenangkan saya minggu itu, dan sesaat sebelum pulang saya melihat di teras rumah makan itu terdapat beberapa bunga yang menarik perhatian saya dan langsung saat itu juga saya bilang ke teman saya, "saya mau beli bunga ini, saya mau pergi ke lembang pokoknya", hahha dan itulah saya, selalu mantap dan tidak bisa dibantah kalau memang mempunyai keinginan tertentu. Tetapi apa boleh buat, dengan persiapan UAS saya sendiri ragu, "kapan ya bisa ke Lembang nya?" apalagi saat itu sabtu-minggu saya sedang sakit.
Tetapi diluar rencana saya, pada hari senin kemarin tiba-tiba teman saya yang berencana TA tentang bahan alam mengajak saya untuk menemaninya mengambil kuesioner ke daerah Ciburial (daerah atasnya Dago Pakar, sudah termasuk kawasan Lembang juga sich kalo gak salah, tapi Lembang sebelah Timur, kalo salah maaf yaa.. saya paling bermasalah dengan peta soalnya.. haha). Medan daerah Ciburial ternyata cukup sulit hingga akhirnya saya meminjam motor teman untuk transport ke sana. Saat pergi ke Ciburial, saya pergi bersama Laras dan Manda, jadi saat itu kita bertiga berangkat cukup dengan 2 motor. Di Ciburial kita mampir ke tempat terapi sengat lebah "Syifa Madu", dimana di tempat itulah kami menitipkan kuesioner yang ingin diolah datanya oleh teman saya. Di sana kami ditawari untuk mencoba menggunakan terapi sengat lebah. Saat itu awalnya kita bertiga tidak ada yang berani mencoba, tetapi saya tiba-tiba berpikir "Wahhh kalo gak dicoba sekarang kapan lagi berani nyoba ya?", dan akhirnya saya yang emang orangnya serba nekatan, memberanikan diri untuk mencoba. Sengatan pertama dimulai dari titik di dekat kepala, ternyata tidak sakit dan salah satu teman saya yang melihat saya tenang-tenang saja akhirnya ikut mencoba, tetapi dia ternyata lebih merasa kesakitan daripada saya. Anda tahu mengapa responnya berbeda? haha,..kami pun juga heran kenapa responnya beda hingga akhirnya "Ummi" panggilan akrab kami untuk Ibu tuan rumah menjelaskan bahwa justru saya lah yang tidak normal. Sengatan lebah itu merupakan salah satu metode yang hampir sama seperti akupuntur, keterlambatan atau ketidakpekaan saya menerima rasa sakit ternyata justru menunjukkan bahwa kemungkinan ada salah satu penyumbatan saraf di otak saya, walau sebenarnya saya tidak kaget karena saya tahu memang ada masalah dengan saraf otak saya.
Saya pun ternyata tidak puas hanya sampai disitu, lalu saya mencoba untuk disengat di titik telapak tangan saya. Pada saat telapak tangan saya disengat, sakitnya minta ampun bahkan hingga membuat saya menjerit kesakitan. Lalu Ummi menjelaskan bahwa kemungkinan besar saya mempunyai gangguan lambung dan kolesterol. Wahhh seremlah ini, antara percaya gak percaya, tapi karena saya memulai niat hanya ingin mencoba-coba akhirnya membuat saya juga tidak menganggap serius benar tidaknya pernyataan itu. Sakit karena sengatan lebah di tangan saya itu bahkan hingga hari ini pun masih sedikit terasa.. T___T

Sepulangnya mengambil kuesioner data di Ciburial, akhirnya kami langsung pulang. Saat itu jam masih menunjukkan jam 13.00 WIB dan karena sudah tidak ada kuliah sama sekali saya berpikir, "sepertinya sayang jika harus langsung pulang..". Akhirnya spontanitas saya bilang ke teman-teman saya, "Aku mau maen ke Parongpong ni, mau beli bunga, ada yang mau ikut?", salah satu teman saya (Manda) langsung mengiyakan ikut pergi bersama saya, sementara Laras tidak bisa ikut serta karena masih ada kesibukan lain. Walaupun cuaca saat itu mendung total, dengan keniatan dan kenekatan yang kuat, akhirnya saya dan Manda nekat berangkat ke Parongpong (Lembang Barat) untuk jalan-jalan. Kita berdua pergi dengan berboncengan menggunakan motor yang saya pinjam dari teman saya.
Ketika tiba di daerah dekat Universitas Pendidikan Indonesia tiba-tiba hujan turun dengan deras dan kita terpaksa berteduh dekat penjual nanas karena kita tidak bawa mantel besar, hanya ada mantel jaket di motor untuk satu orang. Hampir satu jam lebih kita berteduh karena hujan yang tak kunjung reda. Setelah hujan cukup reda walau tidak reda sepenuhnya kami akhirnya nekat untuk melanjutkan perjalanan karena jam sudah menunjukkan jam 14.45 WIB, akan lebih bahaya kalau kita terlalu sore disana.

Ada banyak tujuan wisata yang bisa kita temukan di Parongpong, salah satunya tempat yang selalu dan sangat ingin saya kunjungi saat itu, yaitu Wisata Bunga Cihideung dimana tempat saya ingin membeli bunga yang saya inginkan minggu kemarin.
Di kebun bunga ini sepanjang jalan akan kita temukan banyaknya toko-toko khusus menjual bunga yang sangat indah untuk dinikmati dan bisa bercuci mata ria dengan warna-warni bunga yang menarik serta harga bunga yang lumayan sesuai kantong, hehehe seperti gambar di samping ini.. ^^
untuk informasi profil lokasi wisatanya mungkin kalian bisa buka link ini Wisata Bunga Cihideung

Tetapi begitu tiba di lokasi wisata bunga tiba-tiba teman saya bilang, "Ndah, bener gak sich di Parongpong ada kebun teh?". Wahhh ternyata teman saya belum pernah jalan-jalan ke area sini, dan saya merasa cukup beruntung karena pernah setidaknya sekali ke tempat ini, dan saya tahu persis bahwa jika kami meneruskan perjalanan terus ke atas beberapa kilometer maka kita bisa mampir ke salah satu area perkebunan teh peninggalan Belanda milik PTPN XIII. Dulu saya pernah ke tempat itu dalam rangka kegiatan perpisahan kepengurusan Kabinet KM ITB 2010/2011. Lokasi perkebunan teh ini cukup menyenangkan walaupun jalannya sangaaaaaaat tidak rata, apalagi saat itu masih hujan sehingga saya mengendarai motor dengan sangat hati-hati. Berikut foto-foto yang saya ambil saat saya menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit bersama Manda untuk merasakan dan menikmati kesejukan udara kebun teh Pangheotan di Kebun Sukawana. Yupz, itulah nama perkebunan teh yang asri itu. :). Owh iya, di perkebunan teh ini juga terdapat villa unik yang dikelola oleh PTPN XIII, masyarakat lebih sering memanggilnya Villa Merah, mungkin karena cat dan gaya arsitekturnya yang berwarna merah. :D Tentunya yang paling seru adalah villa ini disewakan untuk umum lho,.. jadi kalo kalian tidak puas hanya bermain beberapa jam disana kalian bisa menginap atau menyewa sewa sesuai keinginan kalian dengan harga 200-300ribu permalam. :) Saat datang kesana villa itu sedang tertutup, sehingga kami hanya dapat melihatnya dari luar, padahal sebenarnya kalau kita masuk kita bisa dapat menikmati nyamannya sebuah rumah berarsitektur Belanda dan beberapa foto dokumentasi perkebunan yang dimuseumkan di dalamnya. Teringat dulu saat saya menginap di villa itu bersama teman-teman Kabinet, pada malam hari sangat bisa dirasakan dinginnya puncak dan indahnya pemandangan Bandung Barat, sedangkan pada pagi hari bisa kita nikmati sejuk dan segarnya embun pagi. Sungguh nuansa yang merindukan.
Profil lengkap tentang lokasi ini bisa dibaca di link ini Kebun Teh Pangheotan. Setelah puas kurang lebih 30 menit menikmati kesejukan kebun teh, saya dan Manda akhirnya memutuskan untuk segera pulang karena memang kita tidak bernecana untuk pulang lebih dari jam 5 sore hari itu. Saat perjalanan pulang tentu saja kami tidak lupa dengan tujuan awal kami, yaitu membeli bunga di kebun bunga. Kami sangat menikmati saat dimana kami mulai berkeliling mencari bunga, walau dalam hati ingin sekali membeli hampir semua bunga yang ada disana, tetapi yah tidak mungkin untuk status anak kost saat ini. Hahaha nanti deh kalau udah punya rumah sendiri, akan kuhias rumahku dengan berbagai jenis bunga dan tanaman. :)
Saat itu saya membeli tiga jenis bunga, dan sayangnya saya tidak tahu dengan detail bunga apa saja itu. Bunga pertama yang saya beli tentunya bunga yang saya lihat bersama teman saya saat wisata kuliner kemaren, tetapi saya hanya membeli satu buah dan justru malah saya berikan ke kost teman saya, saya tidak tahu alasan saya apa, tapi saya yakin teman saya akan merawat bunga itu dengan baik karena dia tahu saya sangat menyukai bunga itu. Lalu bunga kedua yang saya beli adalah bunga krisan putih, hal ini karena memang saya sangat suka krisan dari kecil, saya adalah tipe orang yang menyukai berbagai jenis asteraceae, bunga-bunga itu sederhana dan selalu memberi semangat jika dilihat. Sedangkan bunga terakhir yang saya beli adalah bunga yang kembaran dengan bunga yang dibeli Manda, bunganya mempunyai bentuk seperti terompet tetapi ukurannya kecil dan kombinasi 2 warna. Saya memilih kombinasi warna putih-pink dengan daun hijau muda, sementara manda memilih kombinasi warna putih-ungu dengan daun hijau muda juga, lalu kita membelikan satu untuk teman kami (Fitri) pilihan warna hitam-ungu dengan daun hijau tua. Wahhhh benar-benar bahagia sekali saya hari itu. Setelah selesai berwisata, saya dan Manda langsung pulang dan kami pun tiba di kost sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu hujan masih mengguyuri Bandung.

Petualangan hari itu cukup ditutup dengan insiden yang cukup menakjubkan, karena ternyata rasa nyeri sengatan lebah yang saya rasakan sepanjang hari itu membuat saya menjadi panas dalam dan demam semalaman penuh. Hal ini karena tanpa sepengetahuan saya, ternyata saya mempunyai alergi terhadap sengatan lebah, makanya saat itu saya demam, haduuuuwhhhhh ada-ada saja.. -____-"
Oke, hal utama saat itu yang penting adalah saya bahagia.. (walo sakit lagi endingnya) hahaha, semoga akan ada kesempatan-kesempatan liburan dan petualangan lain nanti.. yeaaahhh!! sekarang harus SEMANGAT UAS! :D

Senin, 28 November 2011

My Tumblr

Selain cukup lama menggunakan fasilitas jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan blogspot, saya juga telah lama menggunakan fasilitas blog lain yaitu Tumblr, dan ini adalah alamat tumblr saya
indahprihatin.tumblr.com
Alasan utama saya menggunakan tumblr adalah karena kebiasaan saya yang selalu suka pasang status Facebook terlalu sering, sehingga untuk mengatasi hal tersebut tetapi tetap memenuhi kebutuhan emosi saya yang selalu ingin berbagi dengan yang lain akhirnya saya memutuskan menggunakan tumblr. Lalu apakah blogspot yang saya miliki selama ini tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut? tentu saja blogspot juga mampu memenuhi kebutuhan tersebut, akan tetapi sangat disayangkan jika hanya untuk menyampaikan beberapa penggal kalimat saya harus menggunakan blogspot, dan kemudahan itu saya dapatkan di tumblr. Akan tetapi aktivitas menulis saya di blogspot pun juga tidak berhenti walaupun saya sudah mempunyai tumblr, hanya saja mungkin porsi atau bahasan saya di blogspot dan tumblr yang berbeda. Nah apa saja sich yang biasanya saya tulis di tumblr saya?
1. Saya biasanya menulis beberapa quote, baik itu quote yang saya tulis dengan apa yang pikirkan atau ingin saya sampaikan saat itu, quote yang saya kutip beberapa buku atau artikel yang saya baca, hingga quote yang saya reblog dari tumblr orang lain. Inilah salah satu kemudahan tumblr, karena kita tidak harus pake copas blog orang lain, tetapi kita bisa langsung reblog tumblr orang lain dan muncul otomatis ke tumblr kita.
2. Share picture
Yupz, salah satu hobby aneh saya adalah searching and saving gambar-gambar lucu yang saya dapatkan di internet... hahaha beneran hobby aneh, dari gambar-gambar yang saya dapatkan itu saya paling suka memberi komentar dan membaginya dengan orang lain. :)
Sebenarnya selain kedua fasilitas di atas, masih ada fasilitas lain seperti Chat, Video, dan Audio yang pada intinya semua fasilitas yang disediakan oleh tumblr itu lebih sederhana dibandingkan dengan blogspot, so mau pake blogspot ataupun tumblr sama aja sich sebenarnya, hehe tinggal kitanya enak mau pake yang mana.
Pengen lebih tahu asiknya pake tumblr? langsung aja buat tumblr kamu, pasti seruuu kok.. :)

Anxiety Disorder

Wahhh ternyata UAS tinggal seminggu lagi dan seperti biasa, ITB selalu terdepan untuk ujian! haha.. okey, menjelang UAS sudah saatnya mulai mengulang kembali semua materi kuliah yang telah disampaikan di kelas. Nah, kali ini saya ingin sedikit mereview materi kuliah Farmakoterapi minggu kemarin. Materi kuliah kali ini adalah tentang Anxiety Disorder atau bahasa sederhananya yaitu gangguan kecemasan.

Anxiety Disorder
Mungkin anda bingung, kenapa gangguan kecemasan bisa tergolong dalam suatu penyakit?, mari saya jelaskan dulu pengertian dasarnya. Apa sih anxiety disorder? Anxiety disorder adalah suatu keadaan emosional yang biasanya terjadi akibat persepsi mengenai antisipasi akan bahaya dan keterancaman pada suatu individu. Kondisi ini bisa dikatakan sudah abnormal jika sudah mulai mengganggu aktivitas dan menyebabkan individu yang mengalaminya memberikan reaksi atau respon yang berlebihan pada lingkungan. Secara patofisiologi, penyakit ini disebabkan karena adanya gangguan pada prefrontal cortex dan amygdala yang sangat berperan dalam pengaturan sistem emosi di otak, apabila kedua hal ini terganggu maka akan meyebabkan sistem saraf otonomik menjadi hipersensitif dan bereaksi berlebihan terhadap berbagai rangsangan. Selain itu, gangguan ini bisa juga disebabkan oleh 2 neurotransmitter yang mempunyai fungsi abnormal, yaitu:
1. Adanya penurunan aktivitas sistem reseptor asam y-aminobutirat (GABA) sehingga menyebabkan terjadinya penurunan masuknya ion Cl- kedalam neuron sehingga membuat orang tersebut menjadi lebih hiperaktif atau semakin tak tenang.
2. Adanya transmisi serotonin (5-HT) yang berlebihan sehingga menyebabkan rangsangan berlebihan pada jalur stimulasi 5-HT

Aduuuwh berat juga penjelasan di atas, tapi ya memang itulah kondisi sebenarnya kenapa kita bisa mengalami gangguan kecemasan. Nah, pasti kalian bertanya lalu apa sich bedanya stress dengan cemas? Stress itu muncul karena adanya faktor pemicu stress (stressor) dan akan langsung sembuh ketika stressor itu hilang, sementara kecemasan itu terjadi ketika pasien masih tetap mengalami stress walaupun stressornya sudah hilang. Sesungguhnya kecemasan masih tergolong dalam kondisi ringan karena pasien masih tampak seperti orang normal hanya saja selalu mengalami gelisah dan rasa takut. Jika kecemasan ini tidak ditangani dengan baik maka ia mampu berkembang menjadi gangguan mental (masih mampu membedakan kondisi di sekitarnya tetapi kondisi mentalnya sudah abnormal) dan perkembangan lanjut yang paling dihindari adalah pasien menjadi mengalami gangguan jiwa (pasien sudah tidak mampu membedakan antara dunia khayal dengan dunia nyata).

Anxiety Disorder ini sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelompok utama (Dickey et al., 2002), yaitu:
1. Generalized Anxiety Disorder (GAD)
Yaitu kondisi pasien yang mengalami kegelisahan dan kekhawatiran berlebihan untuk sejumlah peristiwa atau aktivitas. GAD mempunyai persentase kekambuhan yang paling tinggi dan kecepatan pemulihan kembali yang lebih rendah dibanding kelompok lain. Contoh dari GAD yaitu adalah kondisi cemas umum yang berlangsung secara terus menerus yang sangat mengganggu aktivitas sehari-harinya dan mereka sulit untuk mengendalikannya hingga berakibat menjadi susah tidur, ketegangan atau sakit pada otot, gemetar, merasa lemah ataupun sakit kepala, tidak dapat bersikap tenang, cemas dan mudah marah, dan sulit konsentrasi
2. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Yaitu kelainan dimana seseorang memiliki ritual-ritual yang tidak bisa dia kontrol karena dia dihantui oleh pikiran-pikiran tertentu. Pasien terjebak dalam keteraturan yang kuat, perfeksionisme, dan kontrol mental sehingga mereka menjadi tidak fleksibel, tidak terbuka, dan tidak efisien. Contohnya adalah orang-orang yang sangat takut dan tidak ingin adanya kuman sehingga dia harus selalu melakukan prosedur yang terlalu berlebihan dengan urutan tertentu. Kelainan ini bisa sangat mengganggu kegiatan sehari-hari dan hubungan sosialnya.
3. Panic Disorder
Gejala inti dari panic disorder adalah panic attack. Orang dengan panic attack memiliki perasaan adanya teror yang menyerang secara tiba-tiba dan berulang tanpa adanya peringatan sebelumnya. Mereka tidak dapat memprediksi kapan suatu serangan akan terjadi. Dan beberapa orang mengalami anxiety yang hebat diantara tiap episodenya. Mereka juga mencemaskan kapan dan dimana serangan berikutnya akan terjadi. Terkadang mereka dapat menderita agarophobia sehingga berusaha menghindari tempat-tempat umum.
Ketika terjadi panic attack, beberapa gejala-gejala yang dapat muncul antara lain jantung berdebar dan sakit pada dada, berkeringat, gemetar, nafas pendek dan muncul sensasi seperti tercekik, mual ataupun rasa sakit pada perut, kepala terasa pusing, berkhayal dan diskoneksi dengan orang-orang disekitarnya, merasa takut kehilangan kontrol, “menjadi gila”, atau merasa sekarat, mati rasa, merasa kedinginan atau kepanasan.
Karena gejalanya yang parah, terkadang penderita panic disorder mengira bahwa diri mereka menderita serangan jantung ataupun penyakit lain yang mengancam jiwa.
4. Phobia
Phobia merupakan rasa takut yang berlebihan dan persisten terhadap objek, situasi, ataupun akitivitas tertentu. Rasa takut ini membuat penderitanya menghindari hal yang mereka takuti dengan sikap yang berlebihan.
Seseorang didiagnosis menderita phobia apabila rasa takut mereka sangat mengganggu hidup dan aktivitas mereka sehari-hari. Phobia dibagi menjadi tiga: social phobia, specific phobia, dan agoraphobia (American Psychiatric Association, 2005)
-Social phobia-
Social phobia atau social anxiety disorder merupakan suatu rasa takut atau kegelisahan yang berlebihan apabila seseorang berada di lingkungan sosial. Mereka takut merasa malu ataupun takut apabila dipehatikan oleh orang banyak. Misalnya berbicara di depan umum.
-Spesific phobia-
Spesific phobia merupakan rasa takut yang berlebihan terhadap suatu hal yang sedikit atau bahkan tidak berbahaya sama sekali. Penderita biasanya sadar bahwa rasa takut mereka terlalu berlebihan, namun mereka tidak sanggup untuk mengatasi rasa takut tersebut. Misalnya takut naik pesawat, atau takut terhadap hewan tertentu.
-Agoraphobia-
Agoraphobia merupakan rasa takut apabila berada di suatu tempat dimana penderita merasa tidak ada jalan keluar atau pertolongan orang lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani, maka kondisi akan bertambah serius bahkan membuat penderitanya takut untuk keluar rumah dan selalu berusaha menghindari tempat-tempat umum.
5. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-traumatic stress disorder merupakan kondisi yang melemahkan seseorang yang berkembang akibat suatu kejadian yang menakutkan. Kondisi ini dapat muncul pada orang-orang yang berhasil selamat dari peristiwa fisik ataupun emosional yang sangat menakutkan.
Orang yang mengalaim PTSD biasanya mengalami mimpi buruk yang terus berulang, kenangan yang terus terbayang dan sangat menganggu, atau bahkan merasa kejadian buruk yang dia alami akan terulang kembali apabila dia berada pada situasi tertentu.
Orang dengan PTSD dapat mengalami gejala seperti mati rasa, gangguan tidur, merasa diawasi oleh seseorang, dan mudah marah. Kejadian yang dapat memicu PTSD contohnya adalah peperangan, serangan kekerasan personal, bencana alam, tragedi (misalnya pesawat jatuh), kekerasan fisik atau seksual ketika anak-anak, ataupun menyaksikan orang lain dalam suatu kecelakaan yang parah.

Secara etiologi penyebab penyakit ini tidak diketahui dengan pasti, tergantung jenis klasifikasi dari AD yang diderita oleh pasien. AD pada umumnya lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Untuk proses diagnosanya sendiri juga didasarkan pada gejala yang ditunjukkan oleh pasien sehingga dokter mampu mengklasifikasikan jenis AD sesuai gejala-gejala tersebut.

Lalu sekarang, karena saya seorang calon farmasis tentunya yang jadi pusat perhatian saya adalah bagaimana terapi yang tepat yang harus kita berikan kepada penderita AD?
Terapi pertama yang disarankan untuk penderita AD adalah dengan terapi non-farmakologi (terapi tanpa menggunakan obat-obatan), pilihan terapi non-farmakologi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Supportive/ Dinamic Psycotherapy
Yaitu terapi berkomunikasi dengan pasien dengan memberikan perhatian langsung terhadap pasien
2. Terapi kognitif
Pasien akan diajak memecahkan masalah-masalah menjadi beberapa bagian:
- Masalah sebagaimana orang melihatnya
- Pikiran seseorang mengenai masalah tersebut
- Emosi seseorang yang mengelilingi masalah tersebut
- Perasaan fisik seseorang pada saat itu
- Tindakan seseorang sebelum, selama, dan setelah masalah muncul
3. Terapi Behavioral
Konseling behavioral yang memfokuskan pada kegiatan (tindakan) yang dilakukan pasien.
4. Relaxation Training
Meningkatkan pemahaman tentang variabilitas dan signifikasi klinis hasil reduksi kecemasan.

Selanjutnya Terapi Farmakologi (penggunaan obat) yang dapat diberikan kepada pasien AD antara lain dibagi menjadi dua
1. Antidepresan
Antidepresan dapat digunakan sampai beberapa minggu sampai gejala mulai menghilang. Obat antidepresan yang digunakan untuk terapi anxiety diantaranya:
a. SSRIs.
Selective serotonin reuptake inhibitors atau SSRIs bekerja di otak pada serotonin dan memiliki efek samping lebih kecil dari antidepresan sebelumnya. Pada awal pemakaian pasien mungkin dapat mengalami rasa mual ataupun gugup, namun kondisi ini akan menghilang.
Beberapa pasien terkadang mengalami gangguan seksual setelah mengkonsumsi obat ini. Hal ini dapat diatasi dengan mengatur dosis obat ataupun menggantinya dengan SSRIs lain.
Fluoxetine, sertraline, fluvoxamine, paroxetine, dan citalopram merupakan SSRIs yang umum diberikan untuk kondisi panic disorder, OCD, PTSD, dan social phobia ataupun depresi. Venlafaxine (Golongan Serotonin Norepinefrin Reuptake Inhibitor) merupakan obat yang masih berhubungan dengan obat-obatan SSRIs dan sangat efektif untuk merawat GAD (termasuk obat kategori A dan sudah teruji).
b. Tricyclics (TCA)
Sebelum SSRIs ada juga obat lain untuk merawat anxiety disorder yaitu tricyclics. Obat ini seefektif SSRIs dalam mengatasi anxiety disorder, namun banyak dokter dan pasien lebih memilih memakai obat terbaru, yaitu SSRIs, karena tricyclic terkadang menyebabakan pusing, mengantuk, mulut kering, dan kenaikan berat badan. Apabila efek samping ini muncul, dosis obat perlu diubah ataupun dilakukan penggantian obat. Tricyclics sangat berguna untuk merawat orang dengan kekambuhan anxiety disorder dan depresi. Golongan obat ini diantaranya Clomipramine, satu-satunya antidepresan di golongan ini yang diresepkan untuk OCD, serta imipramine yang diresepkan untuk panic disorder dan GAD.
c. MAOIs
Monoamine oxidase inhibitors, atau MAOIs merupakan golongan paling tua dari obat-obatan anti depresi. MAOI yang paling umum diresepkan adalah phenelzine, yang efektif untuk orang-orang dengan kelainan panik dan social phobia. Tranylcyprominedan isoprocarboxazid juga dapat digunakan untuk mengatasi anxiety disorder.
Namun, penggunaan MAOI perlu diperhatikan dengan baik karena obat ini dapat berinteraksi dengan berbagai macam substansi seperti makanan (keju dan anggur merah) serta obat-obatan SSRI. Interaksi ini dapat berupa meningkatnya tekanan darah dan bahaya-bahaya lain yang dapat mengancam jiwa.

2. Antianxiety
a. Benzodiazepines.
Benzodiazepin bekerja dengan meningkatkan aktivitas reseptor GABA sehingga meningkatkan masuknya ion Cl- ke dalam neuron sehingga terjadi hiperpolarisasi. Benzodiazepines dapat mengurangi gejala dengan cepat dan memiliki sedikit efek samping, walaupun terkadang dapat menimbulkan rasa kantuk. Obat ini hanya diresepkan untuk jangka pendek, karena obat ini dapat menimbulkan toleransi bagi pemakainya. Atau dengan kata lain obat ini hanya digunakan untuk pasien dengan gangguan AD akut, jika pasien sudah sembuh pemberian obat ini harus langsung dihentikan, akn tetapi jika pasien belum sembuh maka kondisi itu menunjukkan pasien telah emningkat menjadi kondisi AD kronik dan harus segera diganti dengan antidepresan.
Pengecualian bagi kelainan panik, yang biasanya pengobatan dapat dilakukan 6 bulan sampai 1 tahun. Orang pengguna alkohol atau obat-obatan terlarang tidak dianjurkan memakai obat ini karena akan menyebabkan ketergantungan.
Beberapa orang dapat mengalami rasa kecanduan setelah mereka menghentikan obat ini. Hal ini dapat diatasi dengan mengurangi dosis obat secara bertahap. Pada beberapa kasus, penghentian penggunaan obat ini dapat mengakibatkan kembalinya gejala anxiety.
Masalah-masalah potensial dari obat ini mengakibatkan dokter jarang menggunakan obat ini, walaupun obat ini dapat memberikan keuntungan-keuntungan bagi pasiennya.
Beberapa obat benzodiazepines diantaranya clonazepam yang biasanya digunakan untuk social phobia dan GAD, alprazolam untuk panic disorder dan GAD, dan lorazepam untuk panic disorder (Dickey, 2002).
b. Buspirone.
Bekerja sebagai agonis parsial dari serotonin. Obat antianxiety terbaru, buspirone, dapat digunakan untuk merawat GAD. Efek samping yang dapat ditimbulkan diantaranya pusing, sakit kepala, dan mual. Obat ini harus digunakan secara teratur selama 2 minggu untuk mencapai efek antianxiety.
c. Beta-blocker.
Beta-blocker, misalnya propanolol, bekerja dengan mem-blok beta-reseptor adrenergik perifer yang mampu menimbulkan gejala tremor, berkeringat, kemerahan, dan takikardi sehingga mampu membantu mengatasi kelainan ansietas tertentu khususnya social phobia dengan gejala diantaranya jantung berdebar, tangan gemetar, dan gejala fisik lainnya.

Obat-obatan tidak akan menyembuhkan anxiety disorder, melainkan hanya mengendalikan gejala yang timbul sehingga pasien dapat menjalani hidupnya dengan lebih normal.
Terapi menggunakan obat-obatan dapat pula dikombinasikan dengan psikoterapi, dan bagi beberapa orang kombinasi ini merupakan pendekatan yang paling baik dalam perawatan.

Yupz, mungkin itu saja dulu yang bisa sampaikan, untuk jelasnya bisa langsung tanyakan saja, tapi pesan terakhir dari saya yaitu
Walaupun kita harus hati-hati dengan sikap cemas kita, tetapi jangan sampai kita justru dicemaskan oleh sikap menghindari cemas. Kecemasan tidak akan menyelesaikan masalah, jalani dan atasi semua permasalahan hidup dengan tenang. Keep Smile! :D
Khususnya buat yang mau UAS nih, gak boleh kena AD sebelum, selama, dan setelah UAS.. hahhaha SEMANGAT kawan!

Jumat, 18 November 2011

Labing is Cooking!

Labing is cooking?? yups! that's right for me.. :D. Cerita kali ini saya awali dengan beberapa pertanyaan dan pernyataan di bawah ini.
1. Ndah, udah ngerjain TA ? sudah doonk... :D
2. Lab basah atau lab kering Ndah? lab basah euy, padahal awalnya pengen lab kering tapi alhamdulillah dapatnya malah lab basah, hahaha
3. Topiknya apa Ndah? Antijamur ni, kita maunya uji aktivitas antijamur dari kulit telur gitu..
4. Ceritain dikit donk Ndah tentang TA kamu itu gimana?
Okeeey, dikit aja yaa... intinya, saya itu lagi meneliti atau menguji aktivitas antijamur dari kulit telur ayam ama kulit telur penyu. Tadinya ini cuma proyek yang diamanahkan dosen saya untuk saya kerjakan, dan kini akhirnya ini proyek saya jadiin TA saya aja sekalian, hehe. Buat penelitian ini, saya kerjasama dengan anak biologi juga (namanya Mbak Hesti, dia sekarang sedang menempuh S2 di biologi), jadi ini penelitian gak hanya lintas KK (Kelompok Keahlian) tetapi juga jadinya lintas jurusan dah, haha.

So, karena topiknya tentang antijamur, jadinya saya harus bekerja di lab mikrobiologi lantai 4 labtek farmasi. Nahhh, maka karena itulah kenapa saya bilang, labing is cooking! itu semua karena proses pengerjaan uji aktivitas saat di lab hampir mirip kayak orang masak, hehe. Biar gak bingung maksud saya gimana, jadi disini saya mau sedikit cerita gimana sich kerjanya penelitian di lab mikrobiologi. :D

1. Sterilisasi alat
Jadi, sebelum kita mulai bekerja dengan jamur-jamur itu, kita harus membersihkan dan mensterilisasi alat yang akan digunakan dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121 derajat Celcius selam 15 menit. Sebelum disterilisasi semua alat harus dibungkus dulu dengan kertas perkamen atau dengan alumunium foil. Ini itu sama aja kayak nyuci alat masak seperti wajan, piring, sendok, dan lain-lainnya sebelum digunakan. :D

2. Membuat media dan inokulasi jamur
Selanjutnya, kita membuat media untuk pengembangbiakan jamur yang akan digunakan di uji aktivitas antijamur nanti. Media yang baik untuk pertumbuhan jamur kita menggunakan SDA (Saburoud Dextrose Agar) dan SDB (Saburoud Dextrose Broth). Pembuatan media biasanya dilakukan langsung dalam jumlah yang cukup banyak sekaligus sebagai stock untuk media yang digunakan dalam uji aktivitas nanti. Jamur yang tersedia, diperbanyak dengan melakukan inokulasi ke media agar miring SDA, selanjutnya diinkubasi selama 1-3 hari dengan suhu 25 derajat Celcius (lama waktu inkubasi tergantung jenis jamurnya). Jamur yang telah diinokulasikan di media agar miring SDA kemudian diinokulasi ke dalam media SDB untuk membuat suspensinya. Proses ini bisa dikatakan mirip dengan kita menanam dan memanen sendiri sayuran atau buah-buahan yang akan kita masak nantinya. hehe...

3. Uji aktivitas
Uji aktivitas kali ini dilakukan dengan menentukan KHM (konsentrasi hambat minimum) dari pengujian ekstrak kulit telur yang diuji. Sebelumnya media agar SDA yang telah dibuat dan disimpan dalam lemari es, kita panaskan kembali dengan autoklaf selama 15 menit untuk mengencerkan agar yang sudah memadat. Selanjutnya siapkan cawan petri yang telah disterilisasi sebelumnya. Tuangkan kedalam cawan petri 10 mikroliter suspensi jamur yang telah dibuat sebelumnya, selanjutnya ditambahkan 10 mL agar SDA yang telah cair. Buat seluruh bagian cawan petri rata dengan agar yang diberikan. Setelah agar cukup memadat (tapi jangan terlalu dingin) segera letakkan cakram di atas permukaan agar. Dalam satu cakram petri bisa digunakan 4 - 6 cakram atau bisa dikatakan dapat digunakan untuk menguji 2 - 3 jenis konsentrasi ekstrak yang berbeda yang diteteskan sebanyak 10 mikroliter dalam cakram. Dari cakram tersebut akan didapatkan diameter hambat yang menunjukkan aktivitas antijamur dari ekstrak. Hal ini adalah tahap utama dalam memasak. Sebelum masak sayur, kita panaskan air (air = media agar SDA) terlebih dahulu sebelum kita campur dengan sayuran yang ingin kita masak (sayuran = jamur yang diuji). Lalu kita ingin tahu apakah bumbu yang kita masukkan sudah sesuai belum (bumbu = ekstrak antijamur) dengan melakukan beberapa cicipan (cicipan = trial). Jika sayur sudah enak (rasa = diameter hambat) sesuai yang diharapkan maka sayur itu bisa langsung disajikan.

4. Destruksi
Destruksi dilakukan apabila proses uji aktivitas telah selesai dilakukan. Destruksi dilakukan untuk membunuh jamur yang digunakan selama penelitian. Proses destruksi dilakukan dengan memasukkan alat dan jamur yang digunakan ke dalam autoklaf dengan suhu 121 derajat Celcius selama 1 jam. Setelah destruksi selesai, semua alat dicuci dan dapat digunakan untuk uji-uji lain selanjutnya. Hal ini sama saja dengan cuci piring setelah memasak dan selesai makan. :D

So, tidak salah kan jika saya bilang labing is cooking? hahaha
Ini hanaya salah satu cara saya menikmati pekerjaan-pekerjaan saya, setidaknya selalu ada hal menarik dari kegiatan yang saya lakukan.
Doakan saya ya teman-teman, semoga masakan saya nanti hasilnya enak.. ^^
Amiiin... SEMANGAT!!!

Minggu, 06 November 2011

Cewek nekat!

Kondisi mulai tenang walau sebenarnya pikiran saya gak pernah merasakan yang namanya ketenangan. Nekat??? bagaimana saya mendiskripsikan kata itu dalam diri saya? mungkin bisa dijelaskan dari beberapa hal yang terjadi pada saya akhir-akhir ini.
Sabtu, 29 Oktober 2011
Hari itu adalah hari wisuda pertama ITB untuk tahun ajaran 2011/2012, dan pada hari itu juga hari pertama saya bertugas sebagai protokoler ITB. Hari sebelumnya (Jumat, 28 Oktober) saya harus pergi tugas ke Jakarta untuk melakukan asesmen ke Dinas Kesehatan Propinsi Jakarta. Saya pulang dari Jakarta dan tiba di Bandung sekitar jam 21.30 WIB dan begitu tiba di kost ternyata masih banyak segudang tugas yang menunggu saya hingga akhirnya saya baru bisa tidur jam 3 malam. Briefing protokoler dijadwalkan dilakukan jam 05.45 WIB, tetapi karena kecapekan akhirnya saya telat bangun dan saya baru bangun jam 06.30 akhirnya saya bergegas secepat mungkin karena acara wisuda akan dimulai tepat jam 07.00 WIB. Jam 06.55 WIB saya telah selesai "berdandan" (haha atuhlah ini, beneran seadanya karena waktu yang sangat singkat). Lalu saya berangkat menuju Sabuga ITB (tempat pelaksanaan wisuda), tetapi begitu tiba di depan saya bingung, dengan waktu hanya 5 menit bagaimana cara cepat saya tiba di Sabuga yang jika melihat kemacetan hari itu dibutuhkan waktu 15 menit untuk lari atau 30 menit untuk transport angkot, dan akhirnya keNEKATan yang saya lakukan adalah menyetop seorang bapak-bapak yang sedang mengendarai motornya dan membawa 2 helm, tanpa tahu bapak itu siapa, tukang ojek atau bukan, saya tetap minta tolong bantuan bapak itu untuk mengantarkan saya ke Sabuga dengan cepat, dan alhamdulillah saya tepat tiba di Sabuga jam 07.05 WIB. Ketika saya hendak membayar bantuan bapak tersebut, ternyata bapak itu malah menolak uang yang saya tawarkan, dan karena saya terburu-buru akhirnya saya hanya bisa mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya ke Bapak tersebut dan langsung tancap ke Sabuga dan segera memposisikan diri di bagian tempat saya bertugas. Saat selesai bertugas, saya baru sadar ternyata saya bisa senekat itu hanya dengan modal percaya pada Si Bapak tadi, padahal kalo orang lain pasti sudah mikir takut inilah takut itulah, tapi alhamdulillah untungnya saya mempercayai hati saya dan yang terpenting adalah saya dapat menjalankan kewajiban saya semaksimal mungkin. :) And for your info, ini adalah kedua kalinya saya melakukan hal ini, hahaha.

Jumat, 4 November 2011
Libur Idul Adha akan diselenggarakan pada tanggal 6 November 2011, dan karena tuntutan dari keluarga (harus nganterin laptop ke rumah sekaligus beberapa agenda lain di rumah) akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke rumah. Saya sudah membeli tiket kepulangan ke Solo (Kereta Malabar jam 15.30 hari jumat) seminggu sebelumnya, dan sehari setelah membeli tiket saya diberi tugas oleh dosan pembimbing TA saya untuk melakukan uji dan pengambilan data sebelum libur lebaran, dan karena kesibukan kuliah akhirnya saya hanya punya waktu untuk melakukan uji yaitu hari jumat dari jam 7 pagi. Berdasarkan prosedur kerja yang telah saya rencanakan, saya memperkirakan bahwa saya dapat menyelesaikan uji jam 14.00 WIB jika saya start dari jam 07.00 WIB. Akan tetapi ternyata sesempurna apapun prosedur yang saya rencanakan, pada saat pelaksanaan tetap Tuhan yang menentukan. Ternyata ada beberapa kendala yang membuat kerja saya menjadi lebih lambat (misalnya seperti ekstrak yang tidak bisa larut di air, tip mikropipet yang harus disediakan sendiri), pokoknya jadi heboh dan pusing sendiri sampai saya haru bolak-balik dari lab farmasi ke lab biologi. #fyyuuhhh... Hingga akhirnya waktu pelaksanaannya pun jadi molor hingga jam 15.15 WIB. Untungnya adalah ketika sedang saat hectic, saya sudah menelpon teman saya untuk menjemput di depan kampus dan minta tolong untuk diantarkan ke stasiun, dan alhamdulillah ternyata memang banyak orang baik di sekitar saya. :)
Selesai praktikum (jam 15.15 WIB) saya langsung tancap bersama teman saya ke stasiun hingga bahkan saya belum sempat untuk melepas jas lab saya. Hari itu Bandung sedang macet (walau memang hari biasanya macet sich, :p) dan hal itu semakin membuat saya sport jantung jika bisa saja saya ketinggalan kereta (T_T), tapi sepanjang perjalanan teman saya selalu menenangkan saya, "santai Ndah, janji kuantar tepat waktu kok.. tenang yaa..", hal itu cukup menenangkan saya ternyata. Begitu tiba di stasiun saya langsung tancap ke dalam stasiun, sementara teman saya masih menunggu saya di luar stasiun untuk mengantisipasi jika mungkin saya memang tertinggal kereta. Alhamdulillah kereta yang saya naiki belum berangkat, tetapi begitu saya masuk kereta eh ternyat keretanya langsung jalan (ampunlah ini, telat 1 menit aja udah bisa hangus itu tiket saya.. -.-"). Kebodohan yang saya lakukan hari itu adalah bahwa ternyata saya masih mengenakan jas lab saya di dalam kereta, hahhaha malu.
Kereta yang saya tumpangi akan tiba di SOlo jam 01.00 WIB, dan ketika di dalam kereta saya baru sadar, "Gila! saya cewek sendirian di kereta pulang ke Solo dan tibanya tengah malam, gimana coba kalo nanti ada kasus-kasus kayak di berita-berita?!" (lebay sich, tapi emang wajar kan yak?!hahaha), dan akhirnya saya hanya meyakinkan diri saya,
"tenang, Allah akan selalu menjaga umat-Nya.. bismillah semua akan baik-baik saja"
, dan alhamdulillah saya tiba di Solo dengan selamat dan dapat bertemu ayah saya di depan gerbang Satasiun Solo Balapan.

Sometimes, teman-teman saya sering bilang bahwa saya memang seenaknya dan sering lupa memperkirakan keamanan diri sendiri, mungkin hal itu harus ditekankan pada diri saya dengan lebih baik. Walau sifat saya yang suka berpikiran, "Apapun caranya yang penting melaksanakan tugas tepat waktu" ternyata sudah cukup mengakar kuat dalam diri saya. :)