Rabu, 30 November 2011

Wisata Alam di Parongpong

Salah satu kenikmatan minggu terakhir sebelum UAS adalah semua praktikum, laporan praktikum, dan tugas-tugas sudah berakhir sehingga kita bisa mulai konsentrasi untuk UAS. Walaupun saya masih ada TA yang harus dipikirkan dan diselesaikan secepatnya, akan tetapi setelah berkutat selama tiga minggu penuh di lab akhirnya membuat imunitas tubuh saya menurun dan terpaksa harus bed rest total hari sabtu - minggu kemarin.
Suatu hari seminggu yang lalu, teman saya mengajak saya untuk mencicipi salah satu kuliner di Bandung, yaitu I scream for Ice Cream, ingin tahu tempatnya gimana? mungkin bisa dibaca dari link ini I Scream For Ice Cream
Yupz, salah satu kegiatan yang menyenangkan saya minggu itu, dan sesaat sebelum pulang saya melihat di teras rumah makan itu terdapat beberapa bunga yang menarik perhatian saya dan langsung saat itu juga saya bilang ke teman saya, "saya mau beli bunga ini, saya mau pergi ke lembang pokoknya", hahha dan itulah saya, selalu mantap dan tidak bisa dibantah kalau memang mempunyai keinginan tertentu. Tetapi apa boleh buat, dengan persiapan UAS saya sendiri ragu, "kapan ya bisa ke Lembang nya?" apalagi saat itu sabtu-minggu saya sedang sakit.
Tetapi diluar rencana saya, pada hari senin kemarin tiba-tiba teman saya yang berencana TA tentang bahan alam mengajak saya untuk menemaninya mengambil kuesioner ke daerah Ciburial (daerah atasnya Dago Pakar, sudah termasuk kawasan Lembang juga sich kalo gak salah, tapi Lembang sebelah Timur, kalo salah maaf yaa.. saya paling bermasalah dengan peta soalnya.. haha). Medan daerah Ciburial ternyata cukup sulit hingga akhirnya saya meminjam motor teman untuk transport ke sana. Saat pergi ke Ciburial, saya pergi bersama Laras dan Manda, jadi saat itu kita bertiga berangkat cukup dengan 2 motor. Di Ciburial kita mampir ke tempat terapi sengat lebah "Syifa Madu", dimana di tempat itulah kami menitipkan kuesioner yang ingin diolah datanya oleh teman saya. Di sana kami ditawari untuk mencoba menggunakan terapi sengat lebah. Saat itu awalnya kita bertiga tidak ada yang berani mencoba, tetapi saya tiba-tiba berpikir "Wahhh kalo gak dicoba sekarang kapan lagi berani nyoba ya?", dan akhirnya saya yang emang orangnya serba nekatan, memberanikan diri untuk mencoba. Sengatan pertama dimulai dari titik di dekat kepala, ternyata tidak sakit dan salah satu teman saya yang melihat saya tenang-tenang saja akhirnya ikut mencoba, tetapi dia ternyata lebih merasa kesakitan daripada saya. Anda tahu mengapa responnya berbeda? haha,..kami pun juga heran kenapa responnya beda hingga akhirnya "Ummi" panggilan akrab kami untuk Ibu tuan rumah menjelaskan bahwa justru saya lah yang tidak normal. Sengatan lebah itu merupakan salah satu metode yang hampir sama seperti akupuntur, keterlambatan atau ketidakpekaan saya menerima rasa sakit ternyata justru menunjukkan bahwa kemungkinan ada salah satu penyumbatan saraf di otak saya, walau sebenarnya saya tidak kaget karena saya tahu memang ada masalah dengan saraf otak saya.
Saya pun ternyata tidak puas hanya sampai disitu, lalu saya mencoba untuk disengat di titik telapak tangan saya. Pada saat telapak tangan saya disengat, sakitnya minta ampun bahkan hingga membuat saya menjerit kesakitan. Lalu Ummi menjelaskan bahwa kemungkinan besar saya mempunyai gangguan lambung dan kolesterol. Wahhh seremlah ini, antara percaya gak percaya, tapi karena saya memulai niat hanya ingin mencoba-coba akhirnya membuat saya juga tidak menganggap serius benar tidaknya pernyataan itu. Sakit karena sengatan lebah di tangan saya itu bahkan hingga hari ini pun masih sedikit terasa.. T___T

Sepulangnya mengambil kuesioner data di Ciburial, akhirnya kami langsung pulang. Saat itu jam masih menunjukkan jam 13.00 WIB dan karena sudah tidak ada kuliah sama sekali saya berpikir, "sepertinya sayang jika harus langsung pulang..". Akhirnya spontanitas saya bilang ke teman-teman saya, "Aku mau maen ke Parongpong ni, mau beli bunga, ada yang mau ikut?", salah satu teman saya (Manda) langsung mengiyakan ikut pergi bersama saya, sementara Laras tidak bisa ikut serta karena masih ada kesibukan lain. Walaupun cuaca saat itu mendung total, dengan keniatan dan kenekatan yang kuat, akhirnya saya dan Manda nekat berangkat ke Parongpong (Lembang Barat) untuk jalan-jalan. Kita berdua pergi dengan berboncengan menggunakan motor yang saya pinjam dari teman saya.
Ketika tiba di daerah dekat Universitas Pendidikan Indonesia tiba-tiba hujan turun dengan deras dan kita terpaksa berteduh dekat penjual nanas karena kita tidak bawa mantel besar, hanya ada mantel jaket di motor untuk satu orang. Hampir satu jam lebih kita berteduh karena hujan yang tak kunjung reda. Setelah hujan cukup reda walau tidak reda sepenuhnya kami akhirnya nekat untuk melanjutkan perjalanan karena jam sudah menunjukkan jam 14.45 WIB, akan lebih bahaya kalau kita terlalu sore disana.

Ada banyak tujuan wisata yang bisa kita temukan di Parongpong, salah satunya tempat yang selalu dan sangat ingin saya kunjungi saat itu, yaitu Wisata Bunga Cihideung dimana tempat saya ingin membeli bunga yang saya inginkan minggu kemarin.
Di kebun bunga ini sepanjang jalan akan kita temukan banyaknya toko-toko khusus menjual bunga yang sangat indah untuk dinikmati dan bisa bercuci mata ria dengan warna-warni bunga yang menarik serta harga bunga yang lumayan sesuai kantong, hehehe seperti gambar di samping ini.. ^^
untuk informasi profil lokasi wisatanya mungkin kalian bisa buka link ini Wisata Bunga Cihideung

Tetapi begitu tiba di lokasi wisata bunga tiba-tiba teman saya bilang, "Ndah, bener gak sich di Parongpong ada kebun teh?". Wahhh ternyata teman saya belum pernah jalan-jalan ke area sini, dan saya merasa cukup beruntung karena pernah setidaknya sekali ke tempat ini, dan saya tahu persis bahwa jika kami meneruskan perjalanan terus ke atas beberapa kilometer maka kita bisa mampir ke salah satu area perkebunan teh peninggalan Belanda milik PTPN XIII. Dulu saya pernah ke tempat itu dalam rangka kegiatan perpisahan kepengurusan Kabinet KM ITB 2010/2011. Lokasi perkebunan teh ini cukup menyenangkan walaupun jalannya sangaaaaaaat tidak rata, apalagi saat itu masih hujan sehingga saya mengendarai motor dengan sangat hati-hati. Berikut foto-foto yang saya ambil saat saya menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit bersama Manda untuk merasakan dan menikmati kesejukan udara kebun teh Pangheotan di Kebun Sukawana. Yupz, itulah nama perkebunan teh yang asri itu. :). Owh iya, di perkebunan teh ini juga terdapat villa unik yang dikelola oleh PTPN XIII, masyarakat lebih sering memanggilnya Villa Merah, mungkin karena cat dan gaya arsitekturnya yang berwarna merah. :D Tentunya yang paling seru adalah villa ini disewakan untuk umum lho,.. jadi kalo kalian tidak puas hanya bermain beberapa jam disana kalian bisa menginap atau menyewa sewa sesuai keinginan kalian dengan harga 200-300ribu permalam. :) Saat datang kesana villa itu sedang tertutup, sehingga kami hanya dapat melihatnya dari luar, padahal sebenarnya kalau kita masuk kita bisa dapat menikmati nyamannya sebuah rumah berarsitektur Belanda dan beberapa foto dokumentasi perkebunan yang dimuseumkan di dalamnya. Teringat dulu saat saya menginap di villa itu bersama teman-teman Kabinet, pada malam hari sangat bisa dirasakan dinginnya puncak dan indahnya pemandangan Bandung Barat, sedangkan pada pagi hari bisa kita nikmati sejuk dan segarnya embun pagi. Sungguh nuansa yang merindukan.
Profil lengkap tentang lokasi ini bisa dibaca di link ini Kebun Teh Pangheotan. Setelah puas kurang lebih 30 menit menikmati kesejukan kebun teh, saya dan Manda akhirnya memutuskan untuk segera pulang karena memang kita tidak bernecana untuk pulang lebih dari jam 5 sore hari itu. Saat perjalanan pulang tentu saja kami tidak lupa dengan tujuan awal kami, yaitu membeli bunga di kebun bunga. Kami sangat menikmati saat dimana kami mulai berkeliling mencari bunga, walau dalam hati ingin sekali membeli hampir semua bunga yang ada disana, tetapi yah tidak mungkin untuk status anak kost saat ini. Hahaha nanti deh kalau udah punya rumah sendiri, akan kuhias rumahku dengan berbagai jenis bunga dan tanaman. :)
Saat itu saya membeli tiga jenis bunga, dan sayangnya saya tidak tahu dengan detail bunga apa saja itu. Bunga pertama yang saya beli tentunya bunga yang saya lihat bersama teman saya saat wisata kuliner kemaren, tetapi saya hanya membeli satu buah dan justru malah saya berikan ke kost teman saya, saya tidak tahu alasan saya apa, tapi saya yakin teman saya akan merawat bunga itu dengan baik karena dia tahu saya sangat menyukai bunga itu. Lalu bunga kedua yang saya beli adalah bunga krisan putih, hal ini karena memang saya sangat suka krisan dari kecil, saya adalah tipe orang yang menyukai berbagai jenis asteraceae, bunga-bunga itu sederhana dan selalu memberi semangat jika dilihat. Sedangkan bunga terakhir yang saya beli adalah bunga yang kembaran dengan bunga yang dibeli Manda, bunganya mempunyai bentuk seperti terompet tetapi ukurannya kecil dan kombinasi 2 warna. Saya memilih kombinasi warna putih-pink dengan daun hijau muda, sementara manda memilih kombinasi warna putih-ungu dengan daun hijau muda juga, lalu kita membelikan satu untuk teman kami (Fitri) pilihan warna hitam-ungu dengan daun hijau tua. Wahhhh benar-benar bahagia sekali saya hari itu. Setelah selesai berwisata, saya dan Manda langsung pulang dan kami pun tiba di kost sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu hujan masih mengguyuri Bandung.

Petualangan hari itu cukup ditutup dengan insiden yang cukup menakjubkan, karena ternyata rasa nyeri sengatan lebah yang saya rasakan sepanjang hari itu membuat saya menjadi panas dalam dan demam semalaman penuh. Hal ini karena tanpa sepengetahuan saya, ternyata saya mempunyai alergi terhadap sengatan lebah, makanya saat itu saya demam, haduuuuwhhhhh ada-ada saja.. -____-"
Oke, hal utama saat itu yang penting adalah saya bahagia.. (walo sakit lagi endingnya) hahaha, semoga akan ada kesempatan-kesempatan liburan dan petualangan lain nanti.. yeaaahhh!! sekarang harus SEMANGAT UAS! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar