Selasa, 02 Juli 2013

Terima Kasih Om...

Ia adalah salah seorang yang sangat berarti untuk keluargaku. Namanya Om Ratno, tetapi di desaku ia sering kali dipanggil Om Ribut. Siapakah dia? dia adalah tetanggaku sekaligus orang yang sangat berarti di keluargaku. Ia bahkan lebih dekat dibandingkan saudara-saudara sedarah yang keluargaku miliki. 

Om Ratno adalah pegawai setia yang dimiliki ayahku. Ia sudah bekerja menemani ayahku bahkan sejak sebelum aku lahir. Om Ratno bagi ayahku sudah seperti anaknya sendiri. Om Ratno bekerja bersama ayahku sejak dia masih kecil. Om Ratno tidak mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan di bangku sekolah, tetapi ia ia diberkahi berbagai kemampuan yang ia asah selama perjalanan hidupnya. Saat kecil Om Ratno bekerja sebagai pekerja bangunan bersama ayahku. Om Ratno menemani ayahku merantau sebagai pekerja bangunan dari satu kota ke kota yang lain. Saat aku lahir ayahku mulai mengembangkan pekerjaan barunya, kali ini ia bukan lagi pekerja bangunan, tetapi mulai menjadi pemborong bangunan. Ayahku belajar tentang arsitektur selama ia bekerja sebagai pekerja bangunan sebelumnya. Aku kadang berpikir andaikan ayahku dulu bisa bersekolah mungkin dia sekarang adalah arsitek yang hebat. Saat ayahku jadi pemborong bangunan, Om Ratno tetap setia menjadi pekerja dalam proyek-proyek ayahku. Kesuksesan ayahku sebagai pemborong bangunan hanya berlangsung hingga usiaku 7 tahun. Pekerjaan ayahku sebagai pemborong bangunan mulai tersisih dengan semakin banyaknya orang memilih arsitek dibandingkan seorang pemborong bangunan. Sejak saat itu selama 6 tahun ayahku bekerja serabutan, tetapi Om Ratno masih setia membantu keluargaku. Saat ayahku tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali, Om Ratno sering kali mengajak ayahku bekerja di beberapa proyek bangunan yang sedang ia kerjakan. Walau ayahku bukan lagi pimpinannya saat itu, walau ayahku tidak punya sumber penghasilan tetap saat itu, tetapi Om Ratno masih menghormati ayahku layaknya saat ia masih menjadi pimpinannya. 

Hingga akhirnya ayahku mulai mencoba usaha kusen kayu (usaha pembuatan mebel-mebel rumah dari kayu) saat aku duduk di bangku SMP. Orang pertama yang diajak ayahku untuk membantu usahanya adalah Om Ratno. Berdua bersama Om Ratno, ayahku merintis usaha selama 10 tahun. Selama 10 tahun usaha ayahku kadang lancar kadang tidak, kadang seminggu sekali dapat pesanan kadang 3-4 bulan bisa juga tidak mendapatkan pesanan sama sekali. Tetapi dalam suka duka ayahku berusaha, ia mempunyai partner kerja setia yang tetap menghormatinya dan menjaga kehormatan ayahku. Saat aku SMA ayahku menjodohkan Om Ratno dengan Mbak Pur (adik kenalan ayahku). Ayahku sangat menyayangi Om Ratno hingga ia sendiri lah yang menjodohkan, melamarkan hingga menikahkan Om Ratno. Om Ratno dan Mbak Pur menjadi suami istri yang sangaaaaaaaaaaaat berbahagia hingga mereka dikarunia seorang putri bernama Novi yang juga menjadi teman bermain adik kecilku Yaya saat ini. Om Ratno dan keluarganya sudah menjadi bagian keluargaku, hubungan tolong menolong dan hubungan hormat menghormati yang aku sendiri heran mengapa bisa terjaga sekuat ini bahkan tidak hanya berbulan-bulan tetapi sudah berpuluh-puluh tahun. Aku sangat sadar mungkin tanpa bantuan Om Ratno di keluarga kami, kami tidak akan mencapai tahap kebahagiaan seperti ini. Ia hadir tak hanya dalam suka, tapi ia juga hadir dalam setiap kedukaan keluargaku. 

Aku tidak tahu harus berkata atau berbuat apa untuk membalas kebaikan Om Ratno dalam keluarga kami. Aku hanya bisa mengucapkan, "terima kasih Om.. terima kasih.. terima kasih sudah menjadi bagian keluarga kami..." :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar