Minggu, 11 Januari 2015

Senja Sore

Ada pertanyaan kecil yang muncul dalam diamku saat ini, "Tuhanku, mengapa senja sore selalu terasa nyaman? mengapa Engkau buat aku mencintai senja sore-Mu yang indah ini? Entah saat hujan maupun saat cerah, aku selalu memilih senja sore-Mu sebagai waktu terbaikku setiap hari..."

Di senja sore ini aku sedang duduk di depan meja belajarku menatap jingganya langit sore dari jendela kamarku. Dari jendela persegi berukuran 80x80 cm kuadrat ini aku sibuk menikmati apa yang alam tayangkan di sana. Kalian ingin tahu apa yang aku lihat?

Dari kedua mataku aku melihat langit sore yang sedikit cerah dan berawan dengan warna biru bercampur kuning keemasan. Angin hari ini pun begitu sejuk hingga membuatku ingin menutup mata karena kenyamanan yang diberikannya. Ada dua buah pohon kelapa dan satu buah pohon mangga yang menutupi pemandangan gunung dan hutan bakau dibelakangnya. Dalam indahnya lukisan alam ini sejenak ada dua ekor burung kecil yang melintas dan menambah kecantikan pemandangan yang kulihat. Namun sayangnya aku tidak tahu apa jenis burung-burung itu. Dan saat aku pasang telingaku dengan baik-baik maka dapat kudengar suara kicauan burung bersambutan. Aku pun kehabisan kata-kata untuk menjelaskan betapa indahnya sore hari ini karena terlalu banyak alasan yang membuat sore selalu memberikan sensasi kehangatan yang menyejukkan bagiku. Dalam hangatnya sore ini kutemukan sentuhan lembut Tuhanku yang menemaniku menghilangkan setiap kesedihan dan beban yang tiba-tiba kurasakan hari ini. Bersama tenggelamnya matahari pula selalu kubenamkan berbagai pertanyaan yang tak pernah kutemukan jawabannya. Rasa bahagia dan rindu yang hadir hari ini pun akan selalu menjadi memori indah yang tak pernah kulupakan.

Ketika sore-soreku mulai berakhir, aku selalu menutupnya dengan berkata pada diriku sendiri bahwa, "Segala kebahagiaan dan kesedihan hari ini akhirnya terbenam bersama matahari, dan saat esok matahari terbit aku akan kembali mendapatkan kebahagian dan perjuangan yang baru lagi.. terima kasih Yaa Rabb yang untuk kesekian kalinya memberikanku satu hari yang berarti lagi hari ini..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar