Selasa, 09 April 2013

Belajar atau Menggembala Kambing?

Wooww kambing... awalnya aku mau menulis ini karena tadi siang menonton berita di TV tentang peternakan domba di daerah Garut, Ooppss tapi tulisanku kali ini bukan tentang domba-domba di Garut itu.. hehe tetapi sedikit tentang nasehat ibuku saat kecil. :)

Salah satu cara unik ibuku mendidikku adalah dengan membiarkanku langsung mencicipi suatu pengalaman, mengambil pelajaran dari pengalaman itu, dan membebaskanku untuk memutuskan dari pengalaman itu. Saat aku kelas 1 SD, aku termasuk anak yang malaaaaassss sekali belajar! Rankingku saat itu berturut-turut selama 3 caturwulan adalah 9, 11, dan 15... hahhaha parahnya itu dari 18 anak di kelas  cuy!! Bukannya tobat dan rajin belajar, aku justru semakin susah disuruh belajar. Akhirnya ibuku yang tak pernah memelihara kambing di rumah kami, karena geram dengan tingkah lakuku langsung membeli dua ekor kambing. Hahaha buat apakah kambing-kambing itu?? sayangnya kambing-kambing itu tidak untuk dimasak jadi sate atau gulai kambing, tetapi benar-benar untuk dikembangbiakkan. O_o
Fyuhhh~~ saat kambing-kambing itu tiba di rumah, aku tahu hari-hari beratku telah tiba.. Oh ibundaku sayaaaang.... -___-"

Ibu: "Nduk, kambing butuh apa?"
Me: "Butuh makan rumput bu..."
Ibu: "Karena ibu sibuk kerja jahit, kamu ya yang gembala kambing ke sawah buat makan tiap pulang sekolah.. Sama bersihin kandangnya ya...."
Me: "Nggih bu..." (seperti biasa, aku tidak bisa menolak permintaan ibuku.. #mewek di pojokan)

Di hari pertama kambing-kambing itu datang aku langsung dengan sigap menggembalanya ke sawah. Setiap hari aku menikmati hari-hariku bersama kambing-kambing itu di sawah dengan bernyanyi dan bermain. Aku senang kalau kambing-kambing itu tidak nakal, tapi aku sangat tidak suka kalau kambing-kambing itu sudah mulai lari ke sawah dan memakan hasil pertanian di sawah, yang ada akulah yang kena marah karena sering kali aku lalai keasyikan main. Aku lebih tak suka lagi saat harus membersihkan kandang,.. euhmmmm baunyaaa... (T_T).. akhirnya pudar sudah kebahagiaanku bersama kambing-kambing itu. Aku tak berani mengeluh di depan ibuku, setelah 3 bulan berlalu akhirnya ibuku berkata padaku,

Ibu: "Gimana Nduk, capek gak??"
Me: "Capek apa bu?"
Ibu: "Capek ngurusin kambing?"
Me: "Enggak..." (mencoba tidak ingin membuat ibuku kecewa, tapi seperti biasa, ekspresiku mudah sekali untuk dibaca ibuku..)
Ibu: "Pilih belajar atau ngurusin kambing?"
Me: "Ibuuu.. aku mau belajar aja..."
Ibu: "Hahaha.., makanya, kamu sih disuruh belajar gak mau, makanya ibu suruh ngurusin kambing..." (tampak senyum puas di wajah ibuku), lanjut ibuku kemudian, "Nduk... belajar itu berat, tapi itu tak seberat ngurusin kambing kan? Nduk.. ibu cuma pengen kamu jadi orang yang berpendidikan.. ibu ini cuma petani dan peternak.. tapi ibu tak berpendidikan, kalau pun nanti kamu jadi petani setidaknya kamu harus punya pendidikan.. walau ibu tetap pengen kamu tidak jadi petani seperti ibu, makanya ibu sekolahin kamu biar kamu bisa kuat ilmu dan kuat wawasan biar kamu bisa jadi orang yang lebih baik... Jika kamu tak berilmu, maka kamu bisa jadi kayak kambing-kambing itu yang harus digiring arahnya berjalan oleh orang lain..."
Me: "Nggih bu.." and then i hugged my mom lovely... :)

Walau sebenarnya aku tidak bisa mendeskripsikan apa itu "jadi orang yang lebih baik..."? dan satu yang kuyakini menjadi orang yang baik bukanlah mereka yang berharta dunia melimpah, tetapi mereka yang berkaya hati dan ilmu... bahkan menurutku petani pun adalah orang yang lebih baik dibandingkan para pejabat pemakan harta rakyat. Karena mereka mempunyai hati. Aku bisa berkata seperti itu karena aku bisa membedakan mana yang baik dan mana yang salah, aku bisa menilai kebaikan dan kesalahan karena aku mempunyai ilmu, aku mempunyai ilmu karena ibuku mengajariku untuk menuntut ilmu. Jadi, siapa mau belajar?? aku mau!!! :)

1 komentar:

  1. Wahh... inspiratif sekali ceritanya nih.... Smoga kita bs semangat dlm belajar :D

    BalasHapus