Minggu, 22 Desember 2013

Mengunjungi Semarang

Alhamdulillah.. akhirnya hari minggu!!! akhirnya bisa hibernasi!!! inilah kebahagiaan terbaik minggu ini setelah berhari-hari diisi 'sok' kepadatan dan 'sok' kesibukan agenda saya, hahaha. Ngomong-ngomong soal minggu, saya mau cerita tentang perjalanan saya minggu kemarin ke Semarang. Saat ini saya sedang sakit (akumulasi demam satu minggu), so maaf yak ceritanya singkat aja. :)

Pada awalnya saya harus ke Semarang untuk kegiatan interview kerja hari senin (16 Desember), tetapi sayang sangat sayang jika kita ke tempat baru yang belum pernah kita kunjungi tanpa harus mengeksplorasi tempat tersebut, hihihi. Finally, saya mengubah agenda saya menjadi tak hanya sekedar datang interview, tetapi menjadi sebuah petualangan kecil di kota Semarang. :)

Kamis, 12 Desember
Petualangan saya dimulai dengan perjalanan dari Bandung ke Solo terlebih dahulu. Alasannya sederhana, karena saya kangen rumah, jadi mau mampir dulu ke rumah. Perjalanan ke Solo saya tempuh dengan kereta Kahuripan. Hanya dengan membayar Rp 50.000,- dalam waktu 10 jam saya sudah bisa tiba di Solo. Kereta Kahuripan berangkat jam 20.30 WIB dari stasiun Kiara Condong. Karena saya naik kereta di hari kerja, saya bisa mendapatkan satu baris kursi kosong yang bisa saya jajah sendirian sepanjang perjalanan. Sahabat saya saat di kereta hanyalah buku dan musik yang mampu membuat saya menikmati perjalanan dengan nyaman.

Jumat, 13 Desember

Saya tiba di Stasiun Jebres jam 06.15 WIB, lima belas menit terlambat dari jadwal seharusnya. Saat saya tiba, ayah saya sudah menunggu di depan pintu gerbang dengan motor birunya, hahaha motor yang saya tabrakkan seenaknya bulan lalu. Saya di rumah hanya sekitar 3 jam, cukup untuk mencicipi masakan ibu, mengantar Yaya ke sekolah, dan mengemas ulang bawaan saya ke Semarang nanti.

Pukul 10.00 WIB saya berangkat ke Semarang dengan naik bus Safari dan cukup membayar Rp 20.000,- untuk perjalanan dari Solo ke Semarang. Pertama kali saya tahu bahwa ternyata perjalanan ke Semarang saya harus melewati daerah-daerah berikut ini, Boyolali - Salatiga - Ungaran - Banyumanik - Semarang. Perjalanan hanya membutuhkan waktu 2-3 jam tergantung kecepatan supir mengemudi, haha karena tidak ada macet sama sekali sepanjang perjalanan. Sepanjang jalan yang saya lihat adalah betapa hijaunya tanah jawa ini, apalagi saat melewati daerah Ungaran yang berbukit-bukit.

Perayaan Kelulusan
SMA di
Purwokerto
Pukul 11.30 WIB saya tiba di daerah Sukun, Semarang. Disana sahabat terbaik saya saat SMA, Ratna (saya memanggilnya Nae), sudah menunggu untuk menjemput saya. Saya sangat rindu dengan sahabat saya ini, ia adalah sahabat saya sejak kelas 1 SMA, dan sudah hampir 3 tahun saya hanya bisa berkomunikasi dengannya melalui dunia maya. Di tempatnya lah saya akan menetap dan menginap selama di Semarang. Nae saat ini sedang melanjutkan studi S2 nya di Undip, jadi otomatis kostan dia berada di daerah Undip Tembalang. Saya merasa kelelahan setibanya saya di Semarang, jadi akhirnya saya lewatkan seharian istirahat di kostan Nae. Nae mempunyai selera buku, musik, dan tontonan yang sama dengan saya, sehingga sejak SMA kamarnya adalah surga hiburan buat saya, begitu juga sebaliknya. Sepanjang sore  hingga malam hanya kita gunakan untuk mengobrolkan berbagai cerita yang tertunda dengan saya sambil membaca buku dan Nae asik nonton drama korea yang saya bawa khusus buat dia.

 

Selama saya di Semarang saya hanya menikmati menu makanan pagi hingga malam bersama Nae di sekitar kostan Nae. Saya tidak terlalu memprioritaskan menu kuliner untuk perjalanan kali ini, haha maaf uang masih mepet untuk foya-foya. Dengan menu makanan normal sehari-hari, saya hanya cukup mengeluarkan uang Rp 7.000 - Rp 10.000 untuk setiap kali makan. Selama 4 hari di Semarang, saya hitung pengeluaran saya untuk makan dan jajan hanya menghabiskan sekitar Rp 100.000,- hingga saya pulang.

Sabtu, 14 Desember

Waktunya untuk jalan-jalan. Mengelilingi kota Semarang agak cukup merepotkan jika kau tak punya kendaraan pribadi. Sangat sulit menjelajah kota ini jika harus mengandalkan angkutan umum, tetapi juga berarti tidak mungkin, hanya saja sedikit sulit, haha. Inilah daftar tempat yang saya kunjungi bersama Nae.

1. Kota Tua Semarang
Kawasan dimana kau bisa menemukan gedung-gedung dan jalanan kota Semarang sisa jaman penjajahan Belanda. Kita bisa mengelilingi kawasan kota Tua ini dengan jalan kaki atau naik motor. Kawasan Kota Tua merupakan kawasan terbuka, jadi tidak diminta bayaran sama sekali saat memasukinya. Nae mengajak saya mengunjungi salah satu gereja tertua peninggalan Belanda di Semarang, yaitu gereja Blenduk. Saat mengunjungi gereja ini, kami cukup membayar biaya parkir Rp 2.000,-.
 


2. Masjid Agung Jawa Tengah
Satu kalimat yang saya ucapkan saat tiba di tempat ini, "Subhanallah.. indahnyaaa...". Seperti namanya, masjid ini dikemas dengan agungnya. Masjid ini dibuat dengan mengikuti kombinasi arsitektur jawa dan arab, sungguh indah. Hanya cukup membayar biaya parkir Rp 1.000,- saya bisa menikmati keagungan masjid ini. Masjid ini merupakan tujuan utama saya ke Semarang, saya sudah ingin sekali mengunjunginya sejak 2 tahun yang lalu setelah melihat foto teman saya di facebook. Alhamdulillah, akhirnya kesampean juga, hehe.


3. Gedung Lawang Sewu
Gedung ini diberi nama 'lawang sewu' yang artinya seribu pintu dikarenakan struktur bangunannya yang tersusun atas sekian banyak pintu. Aslinya jumlah pintu itu tidak nyampe seribu kok, alay aja itu yang ngasih nama. Mengapa gak diberi nama 'lawang satus' aja coba?! yang menurut saya sepertinya jumlah pintunya hanya ratusan, haha. Memasuki area gedung ini saya cukup membayar tiket masuk Rp 10.000,. Di gedung ini terdapat ruangan bawah tanah yang katanya cukup menarik untuk dilihat, tetapi entah mengapa saya sedang tidak tertarik saat itu, saya cukup puas menikmati permukaan gedung Lawang Sewu. Sebenarnya jika ingin menikmati ruang bawah tanah tersebut hanya dikenakan biaya tambahan tour guide Rp 15.000,- saja. Menjelajahi Kota Tua dan Lawang Sewu membawa saya seolah kembali ke jaman penjajahan Belanda dulu. Tepat di seberang Lawang Sewu adalah monumen Tugu Muda sebagai lambang penghormatan untuk pahlawan pada Pertempuran Lima Hari Semarang. Di samping Tugu Muda terdapat Museum Pahlawan, tetapi karena sedang tidak berminat berkunjung museum akhirnya saya belum sempat mengeksplorasi isi museum itu.


4. Klenteng Sam Poo Kong

Selamat datang di China!! itulah kesan pertama yang saya dapatkan saat memasuki area ini. Klenteng Sam Poo Kong ini merupakan klenteng terbesar di Semarang. Katanya ada gua disana, tetapi saya tidak mengunjunginya karena terancam hujan yang segera turun saat itu. Di dalam kawasan ini juga terdapat patung raksasa Marinir Zheng He. Untuk memasuki area ini, harga tiket turis lokal hanyalah Rp 3.000,- dan parkir Rp 2.000,-. Kunjungan saya ke klenteng ini merupakan agenda terakhir untuk hari itu, sisanya dilanjutkan esok harinya, haha.

Minggu, 15 Desember


Sebenarnya dalam list perjalanan saya banyak sekali yang ingin saya kunjungi, tetapi karena alasan tertentu akhirnya banyak yang harus dibatalkan. Contohnya saat saya mengajak Nae untuk mengunjungi pantai. Nae dengan senang hati bersedia menemani saya tetapi sebelumnya dia bilang bahwa kawasan pantai di Semarang sudah sangat kotor sekali, jadi tidak enak dipandang. Nae menyarankan kalau mau sebaiknya mengunjungi pantai di Jepara saja, yahhh tentunya sangat jauh jika dua gadis harus menempuhnya dengan sepeda motor. Finally, saya coret sang pantai dari list saya, huks. Di hari minggu saya dan Nae hanya mengunjungi satu tempat wisata, yaitu Pagoda Buddhagaya Watugong. Pagoda ini merupakan tempat ibadah utama umat buddha di Semarang. Saya saat itu baru tahu, bahwa ternyata pagoda ini merupakan pagoda tertinggi di Indonesia. Wooooowww!!! Mengunjungi tempat ini bisa saya bayangkan bagaimana suasana di negeri gajah Thailand yang memiliki pagoda-pagoda yang lebih besar dan tinggi, haha.

Senin, 16 Desember
Kegiatan saya hanya interview kerja di hari ini. Selesai interview kerja saya langsung pulang lagi dulu ke Solo dengan naik bus Safari.

Selasa, 17 Desember
Cukup puas menghabiskan satu hari satu malam di rumah, akhirnya selasa malam saya berangkat ke Bandung lagi. Setumpuk pekerjaan dan tanggung jawab sudah menunggu saya di Bandung. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar