Senin, 30 Desember 2013

Ketika Aku Terbangun

Selalu ada banyak cara untuk mengingatkan diri ini akan bagaimana mensyukuri segala hal, baik dari hal kecil maupun hal besar. Bulan ini, kedua kalinya saya diingatkan untuk mensyukuri betapa beruntungnya saya bahwa Allah masih membangunkan saya dari tidur lelap untuk menjalani kembali hari-hari. Waktu tidur adalah waktu antara hidup dan mati. Dalam tidur, dalam alam ketidaksadaran tersebut tak ada satu pun dari kita yang mengetahui apakah kita akan dibangunkan kembali atau mungkin dilelapkan seterusnya.

عَنْ حُذَيْفَةَ وَأَبِىذَرٍّ رَضِىَاللّهُعَنْهُمَا قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَاأَوَى إِلىَ فِرَاشِهِ قَالَ :  بِاسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَاوَأَمُوتُ ، وَإِذَااسْتَيْقَظَ قَالَ : اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ . رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ

Artinya:
Hudzaifah r.a. dan Abu Dzarr keduanya berkata : Adalah Rasulullah saw. jika akan tidur membaca : bismikallahumma ahya wa amutu (Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan mati), dan apabila bangun tidur membaca ; alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur (Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit). (Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar